teknologi

Videonya Dihapus, Media Rusia Today (RT) Ngamuk Ancam Balik Pihak YouTube

Kamis, 30 September 2021 | 18:58 WIB
Ilustrasi Youtube . (Foto :aa.com.tr)

SEWAKTU.com -- Rusia mengancam balik bakal memblokir saluran YouTube dan mengambil tindakan pembalasan lain usai platform tersebut menghapus video saluran RT dengan bahasa Jerman.

YouTube pada hari Selasa menuturkan bahwa media Jerman jika mereka memberian peringatan pada RT akibat melakukan pelanggaran pedoman disinformasi virus Covid-19 dan menutup dua saluran atas pelanggaran persyaratan pengguna.

Baca Juga: Puji Ria Ricis-Teuku Ryan Tak Banyak Drama, Wirang Birawa Dituding Sindir Rizky Billar dan Lesty Kejora

Melansir dari laman Guardian Kamis 30 September 2021, Kementerian Luar Negeri Rusia menuding bahwa YouTube melakukan tindakan agresi media yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menjelaskan kemungkinan bantuan Jerman - klaim yang dibantah Berlin.

Kementerian Rusia menuturkan bahwa penerapan tindakan pembalasan terhadap media Jerman “sepertinya tidak hanya tepat tetapi juga perlu".

Kanselir Jerman, juru bicara Angela Merkel, Steffen Seibert, menjelaskan bahwa pemerintah Jerman tidak ada hubungannya dengan langkah YouTube. Ia memberikan peringatan kepada Moskow perihal potensi pembalasan terhadap media Jerman di Rusia.

Baca Juga: Terbangun Malam Hari Karena Mimpi Buruk? Berikut Doa yang Harus Kamu Panjatkan

Pengawas media Rusia Roskomnadzor memberikan kecaman perihal membatasi akses ke YouTube di Rusia, menuduh perusahaan itu telah melakukan sensor.

Roskomnadzor menulis surat kepada pemilik YouTube, Google dan menuntut agar semua pembatasan dicabut dari dua saluran, RT DE dan Der Fehlende Part, sesegera mungkin.

Baca Juga: Indro Warkop Blak-Blakan Soal Warkopi dan Warkop DKI, Deddy Corbuzier Sampai Tak Kuasa Menahan Tangis

Regulator menjelaskan bahwa YouTube dapat dikeluarkan dengan peringatan dan "undang-undang mengatur langkah-langkah pembatasan akses penuh atau sebagian" jika peringatan tersebut diabaikan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian menuding bahwa YouTube menyensor dan mengatakan hukum Rusia sangat dilanggar. “Harus ada toleransi nol untuk pelanggaran seperti itu,” jelasnya.***

Tags

Terkini