Dikutip dari BBC, Cameron menjanjikan konflik emosional yang lebih dalam ketimbang film-film sebelumnya.
Jake Sully, Neytiri, dan keluarga mereka disebut akan menghadapi tekanan besar yang tidak hanya datang dari manusia, tetapi juga dari dinamika politik antar suku Na’vi.
"Semua akan berubah di film ini,” ujar Cameron, menegaskan bahwa Fire and Ash adalah jembatan menuju konflik epik di film-film berikutnya.
Strategi Rilis Global: Desember Masih Jadi Bulan Emas
Disney memilih bulan Desember untuk rilis global karena terbukti sebagai periode dengan pendapatan box office tertinggi bagi waralaba besar.
Rilis serentak di seluruh dunia juga menjadi langkah penting:
- Mengurangi pembajakan
- Maksimalkan hype global
- Mendorong rewatch value selama liburan panjang
Baca Juga: Drama Korea Heroes Next Door 2025, Profil Lengkap Para Pahlawan Tetangga
Mayoritas Pemeran Kembali dan Karakter Baru
Sebagian besar pemeran utama tetap hadir, termasuk:
- Jake Sully (Sam Worthington)
- Neytiri (Zoe Saldana)
Ditambah, akan ada klan baru dengan karakteristik fisik dan budaya yang sangat berbeda, yang dirancang untuk memperluas perspektif tentang kehidupan sosial-politik di Pandora.
Rencana Jangka Panjang: Empat Sekuel Terhubung
Cameron telah menyusun empat sekuel Avatar sebagai satu rangkaian cerita besar. Fire and Ash akan menjadi titik penentu, jembatan menuju konflik yang jauh lebih kolosal dan bercabang.
Dengan kata lain, film ini bukan titik akhir melainkan pintu masuk menuju babak konflik yang lebih luas.
Dengan paduan teknologi mutakhir, konflik emosional mendalam, serta perluasan dunia Pandora ke wilayah api dan gurun, Avatar: Fire and Ash digadang-gadang sebagai salah satu film terbesar tahun 2025.
Cameron tidak hanya ingin membuat film indah secara visual, tetapi juga menyusun epik modern yang memiliki kesinambungan kuat antar generasi.