Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka
Di mana matahari bagai bola api, cuaca kering dan ternak melenguh
Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda
Yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh.
Toto Sudarto Bachtiar
IBUKOTA SENJA
Penghidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari
Antara kuli-kuli berdaki dan perempuan telandjang mandi
Di sungai kesajangan, o, kota kekasih
Kalkson oto dan lontjeng trem saing-menjaingi
Udara menekan berat di atas djalan pandjang berkelokan
Gedung-gedung dan kepala mengabur dalam sendja
Mengurai dan lajung-lajung membara di langit barat daja
O, kota kekasih
Tekankan aku pada pusat hatimu
Di tengah-tengah kesibukanmu dan penderitaanmu
Aku seperti mimpi, bulan putih di lautan awan belia
Sumber-sumber jang murni terpendam
Senantiasa diselaputi bumi keabuan
Dan tangan serta kata menahan napas lepas bebas
Menunggu waktu mengangkat maut
Aku tiada tahu apa-apa, di luar jang sederhana
Njanjian-njanjian kesenduan jang bertjanda kesedihan
Menunggu waktu keteduhan terlanggar di pintu dinihari
Serta di keabadian mimpi-mimpi manusia
Klakson dan lontjeng bunji bergiliran
Dalam penghidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari
Antara kuli jang kembali
Dan perempuan mendaki tepi sungai kesajangan
Serta anak-anak berenangan tertawa tak berdosa
Di bawah bajangan samar istana kedjang
Lajung-lajung sendja melambung hilang
Dalam hitam malam mendujulur tergesa
Sumber-sumber murni menetap terpendam
Senantiasa diselaputi bumi keabuan
Serta sendjata dan tangan menahan napas lepas bebas
O, kota kekasih setelah sendja
Kota kediamanku, kota kerinduanku
Piek Ardijanto Soeprijadi
LAGU TANAH AIRKU
sudahkah kaudengar lagu berjuta nada
lagu tanah airku menggema seluruh dunia
dengarkanlah merdu suaranya
dengarkanlah indah iramanya
tukang sepatu berlagu mengiring palu mematuk paku
tukang batu berdendang senyampang semen memeluk bata
tukang kayu menyanyi meningkah gergaji makan papan
penebang pohon senandung di sela gema kapak di hutan
nakhoda berlagu menyanjung ombak menelan haluan
ahli mesin berdendang menyibak gemuruh pabrik
petani nembang atas bajak berjemur di lumpur
betapa merdunya lagu tanah airku
meletus nyanyi di pagi hari
menegang di rembang siang
melenyap di senja senyap
bila malam mengembang ibu nembang
tidurlah berlepas lelah anakku sayang
lampu bumi bawa mimpi damai dunia
esok masih ada kerja untuk nusa bangsa
Artikel Terkait
Aliansi Mahasiswa se-Kota Depok Laporkan Dugaan Praktik Money Politik ke Bawaslu Kota Depok
Potret Titiek Soeharto Foto Bareng dengan Prabowo dan Didit, CLBK Setelah Dilantik?
SELAMAT YA! P3K PPPK 2024 Bakal Istimewa Untuk Honorer Masa Kerja Lama & Usia Tua Info A1 BKN
Telusur Sejarah Quick Count di Indonesia, Sudah Ada Sejak 1997 Jaman Soeharto
Begini Sejarah Kritik Demokrasi dan Pemilu Menurut Socrates, Plato Dan Aristoteles, Kekuasaan dari Orang-Orang
Sejarah Singkat Keruntuhan Pemerintahan Soeharto dan Orde Baru 1998
Cerita Unik Usai Pemilu 2024: Pria Bernama Ozy Diusir Mertua Gegara Coblos Anies Baswedan