Kumpulan Puisi FLS2N 2024, yang Wajib Diketahui Calon Peserta Lomba

- Sabtu, 17 Februari 2024 | 13:15 WIB
Kumpulan Puisi FLS2N 2024, yang Wajib Diketahui Calon Peserta Lomba.
Kumpulan Puisi FLS2N 2024, yang Wajib Diketahui Calon Peserta Lomba.

Leon Agusta
ODE BUAT PROKLAMATOR

Bertahun setelah kepergiannya kurindukan dia kembali
Dengan gelombang semangat halilintar dilahirkannya sebuah
negeri; dalam lumpur dan lumut, dengan api menyapu kelam
menjadi untaian permata hijau di bentangan cahaya abadi; yang
senantiasa
membuatnya tak pernah berhenti bermimpi; menguak
kabut gelita mendung, menerjang benteng demi benteng membalikkan arah topan, menjelmakan impian demi impian
Dengan seorang sahabatnya, mereka tandatangani naskah itu!
Mereka memancang tiang bendera, merobah nama pada peta,
berjaga membacakan sejarah, mengganti bahasa pada buku. Lalu
dia meniup terompet dengan selaksa nada kebangkitan sukma
Kini kita ikut membubuhkan nama di atas bengkalainya;
Meruntuhkan sambil mencari, daftar mimpi membelit bulan
perang saudara mengundang musnah, dendam tidur di hutanhutan, di sawah teruka yang sakti
Kata berpasir di bibir pantai hitam
dan oh, lidahku yang terjepit, buih lenyap di laut bisu
derap suara yang gempita cuma bertahan atau menerkam
Ya, walau tak mudah, kurindukan semangatnya menyanyi kembali bersama gemuruh cinta yang membangunkan sejuta rajawali
Tak mengelak dalam bercumbu, biar di ranjang bara membatu
Tak berdalih pada kekasih, biar berbisa perih di rabu
Berlapis cemas menggunung sesal mutiara matanya tak pudar
Bagi negeriku, bermimpi di bawah bayangan burung garuda

Hartojo Andangdjaja
RAKYAT

hadiah di hari krida
buat siswa-siswa SMA Negeri
Simpang Empat, Pasaman

Rakyat ialah kita
jutaan tangan yang mengayun dalam kerja
di bumi di tanah tercinta
jutaan tangan mengayun bersama
membuka hutan-hutan lalang jadi ladang-ladang berbunga
mengepulkan asap dari cerobong pabrik-pabrik di kota
menaikkan layar menebar jala
meraba kelam di tambang logam dan batubara
Rakyat ialah tangan yang bekerja

Rakyat ialah kita
otak yang menapak sepanjang jemaring angka-angka
yang selalu berkata dua adalah dua
yang bergerak di simpang siur garis niaga
Rakyat ialah otak yang menulis angka-angka

Rakyat ialah kita
beragam suara di langit tanah tercinta
suara bangsi di rumah berjenjang bertangga
suara kecapi di pegunungan jelita
suara boning mengambang di pendapa
suara kecak di muka pura

suara tifa di hutan kebun pala
Rakyat ialah suara beraneka

Rakyat ialah kita
puisi kaya makna di wajah semesta
di darat
hari yang berkeringat
gunung batu berwarna coklat
di laut
angina yang menyapu kabut
awan menyimpan topan
Rakyat ialah puisi di wajah semesta

Rakyat ialah kita
darah di tubuh bangsa
debar sepanjang masa.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X