Cara Bulking yang Benar untuk Menambah Massa Otot, Bukan Lemak

SEWAKTU.com -- Buat kamu yang baru mulai fitness, sebenarnya kamu punya kapasitas terbesar untuk menambah massa otot — bisa sekitar 4 hingga 10 kilogram di tahun pertama, tergantung faktor seperti genetik, pola makan, dan metode latihan.

Tapi, perlu diingat, semakin lama kamu berlatih dan mencapai level advanced, kemampuan tubuh untuk menambah massa otot semakin kecil. Sebagai binaragawan natural, kenaikan massa otot di level ini biasanya hanya sekitar 1 hingga 2 kilogram per tahun.

Baca Juga: Alasan Mengapa Sewa Apartemen Harian di Apartemen123 Menjadi Pilihan Populer untuk Perjalanan

Sayangnya, banyak orang tidak sabar dan ingin hasil cepat. Mereka menganggap kalau berat badan tidak naik 5 hingga 10 kilogram per bulan, berarti mereka gagal. Padahal, cara bulking seperti ini justru lebih efektif menaikkan lemak tubuh daripada massa otot, dan akhirnya membuat perut buncit. Lalu, bagaimana bulking yang benar?

Baca Juga: Sidang Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Digelar di PN Solo

Saat bulking, surplus kalori tetap diperlukan, tapi secukupnya saja — sekitar 200 hingga 500 kalori di atas kebutuhan kalori harian (maintenance). Prinsip sederhana: kalau perutmu makin buncit, berarti kamu makan terlalu banyak.

Baca Juga: Pemkot Bogor Bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme, Dedi Rachim Minta Tindakan Tegas

Sebagai patokan, berat badan idealnya naik sekitar 1 sampai 2 kilogram per bulan. Memang terdengar lambat, tapi dalam satu tahun itu berarti bisa naik 12 hingga 24 kilogram — dan kenaikan ini lebih berkualitas, karena dominan massa otot, bukan lemak.

Walaupun disebut "off-season" atau masa bulking, sebaiknya sixpack kamu tetap terlihat, dengan kadar lemak tubuh sekitar 12% hingga maksimal 15%. Ingat, bulking bukan alasan untuk makan sembarangan atau sampai membiarkan tubuh jadi buncit.

Kuncinya adalah sabar. Fokuslah menaikkan berat badan secara bertahap sambil tetap menjaga komposisi tubuh tetap ideal.