Jago Ngobrol Tanpa Harus Jadi Ekstrovert

- Senin, 11 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Tips Ngobrol Tanap Basa-Basi (Youtube)
Tips Ngobrol Tanap Basa-Basi (Youtube)

SEWAKTU.COM -- Pernahkah kamu berada di acara kumpul atau pesta, tapi malah memilih mojok sambil pura-pura sibuk main ponsel karena tidak tahu harus ngobrol apa? Atau ketika bertemu orang baru, tiba-tiba otak terasa kosong dan hanya bisa tersenyum canggung? Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak orang, terutama yang tidak merasa super ekstrovert, pernah mengalami momen kikuk seperti ini. Bahkan Vanessa Van Edwards, seorang pakar komunikasi, mengaku dulu ia sangat benci small talk sampai rela pura-pura memeriksa ponsel atau kabur ke toilet demi menghindarinya.

Kabar baiknya, untuk menjadi pandai berbicara, kamu tidak harus berubah menjadi orang yang paling ramai di ruangan. Faktanya, kemampuan ngobrol adalah keterampilan yang bisa dipelajari, sama seperti mempelajari rumus kimia. Vanessa adalah buktinya. Ia dulu tidak jago berinteraksi, tapi setelah mempelajari formula komunikasi, ia menyadari bahwa people skills bisa diasah layaknya hard skills.

Baca Juga: Google Tawarkan Akses Gratis Google AI Pro Selama Setahun untuk Mahasiswa Indonesia

Banyak anak muda merasa ngobrol itu menegangkan, terutama dengan orang yang belum akrab. Ada rasa takut kehabisan topik, takut terjebak dalam awkward silence, atau takut dianggap membosankan. Bagi introvert, basa-basi sering terasa melelahkan. Secara alami, introvert lebih nyaman dalam suasana tenang atau interaksi satu lawan satu, sedangkan ekstrovert justru mendapatkan energi dari keramaian. Sayangnya, dunia sering kali terasa seperti milik para ekstrovert yang mudah berbaur, membuat introvert merasa kalah lebih dulu dalam urusan berbicara.

Namun, riset psikologi sosial justru menunjukkan bahwa percakapan baik ringan maupun mendalam sering kali jauh lebih menyenangkan daripada yang kita bayangkan. Dalam banyak eksperimen, orang yang diajak ngobrol dengan orang asing ternyata merasa lebih terkoneksi dan bahagia dibanding ekspektasi awal. Bahkan saat obrolan menyentuh topik personal, respon yang muncul umumnya hangat dan terbuka, bukan tatapan aneh seperti yang sering kita takutkan.

Lalu, bagaimana caranya jago ngobrol tanpa harus menjadi ekstrovert?

1. Fokus pada lawan bicara
Jadilah pendengar yang benar-benar tertarik, bukan sekadar berusaha terlihat menarik. Mark Gulston, penulis Just Listen, menyarankan untuk mengalihkan perhatian dari diri sendiri ke lawan bicara dengan mengajukan pertanyaan sederhana seperti: apa yang mereka rasakan, pikirkan, dan lakukan. Ternyata, ketika kita mendengarkan dengan tulus, orang merasa dihargai dan menganggap kita teman ngobrol yang menyenangkan.

Baca Juga: Bawa Pulang 5 Medali, Rudy Susmanto Apresiasi Perjuangan Atlet KORMI di FORNAS VII NTB

2. Ubah basa-basi jadi obrolan yang memicu cerita
Pertanyaan template seperti “Kerja di mana?” atau “Asal dari mana?” cenderung membuat percakapan berjalan otomatis dan cepat buntu. Vanessa menyarankan menggantinya dengan pertanyaan yang sedikit tak terduga dan menyenangkan, misalnya, “Apa hal paling seru yang terjadi minggu ini?” atau “Belakangan ini lagi ada proyek pribadi seru nggak?” Pertanyaan semacam ini memicu ingatan positif dan membuat percakapan lebih hidup.

3. Gunakan bahasa tubuh terbuka dan sebut nama
Kontak mata, senyum tipis, atau anggukan kecil bisa memberi sinyal bahwa kamu tertarik dan nyaman diajak bicara. Menggunakan nama lawan bicara juga menciptakan rasa kedekatan. Namun, lakukan seperlunya agar terdengar alami.

Baca Juga: Bocah Silver Bergelantungan di Pintu KRL di Bekasi Timur, KAI Ingatkan Bahaya dan Ancam Sanksi

4. Jangan takut percakapan yang lebih dalam
Setelah obrolan ringan terasa nyaman, kamu bisa mengarah ke topik yang sedikit lebih personal, seperti hobi, pandangan soal musik atau film, atau pengalaman lucu di masa lalu. Penelitian menunjukkan bahwa percakapan yang lebih bermakna cenderung membuat koneksi lebih kuat, apalagi bagi introvert yang sering lebih menikmati diskusi mendalam dibanding basa-basi.

5. Latihan secara bertahap
Keterampilan berbicara berkembang lewat praktik. Mulailah dengan target kecil, misalnya berkenalan dengan satu orang baru setiap minggu. Perlahan, rasa canggung akan berkurang, dan kepercayaan diri meningkat.

Pada akhirnya, inti dari semua tips ini adalah menjadi diri sendiri yang proaktif. Gunakan kekuatan mendengar, siapkan pertanyaan seru, dan bangun koneksi dengan tulus. Kamu tidak perlu berubah menjadi si paling ramai; cukup hadir sepenuhnya dalam percakapan dan berani menyapa lebih dulu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Edgar Marlen

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X