7 Strategi Marketing Fashion untuk Menarik Generasi Z

- Selasa, 26 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Gen z (Google)
Gen z (Google)

SEWAKTU.COM -- Beberapa waktu lalu, seorang teman yang berusia 35 tahun bercerita ingin mencoba peruntungan di dunia fashion. Meski latar belakangnya berasal dari industri properti, ia tertarik membangun brand clothing dengan modal yang sudah ia siapkan. Permodalannya cukup, tetapi pertanyaan penting muncul: strategi seperti apa yang bisa membuat brand barunya relevan dan menarik, terutama bagi konsumen muda seperti Generasi Z?

Generasi Z memiliki karakter yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Mereka lebih kritis terhadap value yang ditawarkan sebuah brand, aktif di media sosial, dan cepat mengikuti tren. Berdasarkan riset dan pengalaman, berikut adalah tujuh ide serta strategi marketing yang bisa dilakukan untuk menembus pasar anak muda ini.

1. Pahami Lifestyle dan Value Gen Z

Generasi Z tidak hanya membeli produk, tetapi juga melihat nilai di balik sebuah brand. Mereka mengutamakan keaslian (authenticity), kepedulian sosial, isu lingkungan, kesehatan mental, serta keberagaman. Brand perlu menampilkan narasi yang jujur dan relate. Misalnya, menunjukkan proses produksi, menceritakan jatuh bangun bisnis, atau memperlihatkan sisi humanis dari perjalanan brand. Konten semacam ini terbukti mendapat engagement tinggi di TikTok.

2. Optimalkan Platform yang Mereka Gunakan

Gen Z aktif di TikTok, Instagram Reels, YouTube Shorts, hingga Twitter (X). Konten sebaiknya ringan, cepat, dan menghibur. Contohnya: outfit challenge, mix and match, atau konten lucu seputar OOTD. Bahasa yang digunakan juga penting: lebih santai, casual, bahkan absurd, asal tetap sesuai dengan identitas brand.

Baca Juga: Profil Lengkap Arhan Pratama, Si 'Lempar Lembing' Timnas Indonesia yang Gugat Cerai Azizah Salsha

3. Libatkan Audiens dalam Proses Brand

Generasi Z suka merasa dilibatkan. Voting desain sebelum rilis, repost foto pelanggan yang memakai produk, atau membuat campaign dengan hashtag khusus akan menambah rasa keterikatan. Giveaway atau Q&A sederhana juga dapat meningkatkan engagement.

Baca Juga: Bejat! Oknum Guru SMPN 13 Kota Bekasi Diduga Lakukan Pelecahan Seksual Sejak 2018

4. Gunakan Influencer Mikro

Alih-alih artis besar, Gen Z lebih percaya review dari influencer kecil dengan followers 5–50 ribu, asal engagement mereka tinggi. Kolaborasi atau review dari figur yang relatable bisa lebih efektif dalam membangun kepercayaan.

5. Adaptasi Tren Pop Culture

Generasi Z cepat mengikuti tren dari anime, K-pop, film, atau meme. Brand fashion dapat mengadaptasi visual atau bahasa dari tren tersebut ke dalam desain maupun konten, agar terasa relevan dan kekinian.

Baca Juga: XLSMART Sabet Anugerah Ekonomi Hijau Berkat Digitalisasi, Raih Rentetan Penghargaan Bergengsi

6. Bangun Interaksi yang Cepat dan Santai

Gen Z dikenal impulsif dalam berbelanja, tetapi tidak loyal pada satu brand. Respon cepat menjadi kunci. Balas komentar atau DM dengan gaya santai namun jelas, atau gunakan fitur video reply di TikTok agar terasa lebih personal.

7. Siapkan Narasi Visual yang Konsisten

Gen Z menghargai brand yang punya cerita visual konsisten. Mulai dari packaging, caption, hingga campaign harus memiliki tone yang sesuai dengan identitas brand. Dengan begitu, mereka lebih mudah mengingat dan mengasosiasikan produk dengan gaya hidup mereka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Edgar Marlen

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X