SEWAKTU.com – Jakarta menghadapi krisis ganda yang tidak bisa dipandang sebelah mata: polusi udara kronis dan kemacetan parah akibat proyek galian jalan.
Data resmi menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya soal kenyamanan, melainkan sudah menjadi ancaman kesehatan dan ekonomi.
Polusi Jakarta Menurut Data Resmi
Berdasarkan laporan IQAir September 2025, Jakarta mencatat AQI rata-rata 178 atau kategori tidak sehat.
Baca Juga: Jakarta Krisis Udara Bersih, Jalan Raya Semakin Sesak
Angka ini dua kali lipat lebih buruk dibanding standar aman WHO. Kandungan polutan utama adalah PM2.5 dengan konsentrasi rata-rata 12 kali di atas ambang batas WHO.
Dinas Kesehatan DKI melaporkan, dalam periode Juni–Agustus 2025, kasus ISPA meningkat 32% dibanding tahun lalu. Rumah sakit besar di Jakarta Timur bahkan melaporkan peningkatan pasien anak dengan gangguan pernapasan hingga 40%.
Kemacetan Akibat Proyek Galian
Sementara itu, data dari Dinas Perhubungan DKI menunjukkan kecepatan rata-rata kendaraan di jalan utama Jakarta turun menjadi 18 km/jam pada jam sibuk, lebih rendah dibanding tahun lalu (22 km/jam). Salah satu penyebab utama adalah proyek galian utilitas di kawasan Cawang, Otista, dan Sudirman.
Studi Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) menyebutkan, kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi Jakarta mencapai Rp100–120 triliun per tahun, mencakup hilangnya waktu produktif, biaya bahan bakar tambahan, serta penurunan efisiensi logistik.
Baca Juga: Polusi Jakarta Memburuk: Udara Kotor, Jalan Macet Proyek Galian
Respons Kebijakan
Pemerintah pusat dan Pemprov DKI telah meluncurkan sejumlah kebijakan:
- Uji emisi kendaraan wajib untuk mobil berusia lebih dari 3 tahun.
- Program Cash for Work guna mempercepat penyelesaian galian jalan.
- Rencana pembangunan 10 taman kota baru untuk meningkatkan ruang terbuka hijau.
- Subsidi transportasi umum melalui integrasi tarif MRT, LRT, dan TransJakarta.
Namun, evaluasi LSM lingkungan menemukan banyak program masih bersifat reaktif. Misalnya, uji emisi yang belum ditegakkan secara konsisten, serta proyek galian yang tidak selalu dikoordinasikan lintas dinas sehingga menimbulkan titik macet baru.
Artikel Terkait
Kasus Wahyudin Moridu dan Dampaknya pada Politik Nasional
Tanggal Merah Oktober 2025: Cek Jadwal Libur Nasional
Oktober 2025 Tanpa Libur Nasional? Ini Penjelasan Resminya
Pemerintah Tetapkan Oktober 2025 Tanpa Hari Libur Nasional
5 Fakta Oktober 2025 Tanpa Libur Nasional
Polusi Jakarta Memburuk: Udara Kotor, Jalan Macet Proyek Galian
Jakarta Krisis Udara Bersih, Jalan Raya Semakin Sesak