Makna Tanggal 24 Oktober: Dari Hari Dokter, PBB, dan Polio Sedunia

- Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:44 WIB
Para dokter di berbagai daerah memperingati Hari Dokter Nasional dengan semangat melayani dan mengabdi untuk negeri. (Sewaktu.com)
Para dokter di berbagai daerah memperingati Hari Dokter Nasional dengan semangat melayani dan mengabdi untuk negeri. (Sewaktu.com)

Mulai dari isu perang dan perdamaian, kemanusiaan, pendidikan, hingga lingkungan hidup semuanya berpangkal dari satu nilai: solidaritas global.

Hari PBB mengingatkan kita bahwa dunia hanya bisa bertahan jika manusia saling bekerja sama.

Di tengah konflik dan perbedaan, prinsip Piagam PBB tetap relevan: menjaga perdamaian dan martabat manusia.

Baca Juga: Kerja Sama RI–Brasil, Prabowo Tambahkan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah Indonesia

Hari Polio Sedunia

Setiap 24 Oktober, dunia juga memperingati Hari Polio Sedunia (World Polio Day) sebuah peringatan tentang betapa rapuhnya kehidupan dan pentingnya ilmu pengetahuan dalam menyelamatkan jutaan anak dari penyakit yang dulu menakutkan.

Berkat kampanye vaksinasi global yang dimulai sejak tahun 1988, polio kini hampir punah.

Namun perjuangan itu belum selesai. WHO mengingatkan bahwa masih ada beberapa wilayah di dunia yang berisiko tertular virus ini.

Hari Polio Sedunia menjadi ajakan bersama: jangan lengah terhadap vaksinasi, karena satu anak yang tidak terlindungi berarti satu risiko baru bagi dunia.

Baca Juga: Prabowo Tambahkan Bahasa Portugis ke Kurikulum Pendidikan Indonesia

Hari Babat Sedunia: Tradisi yang Tak Lekang Zaman

Mungkin tak banyak yang tahu, tapi 24 Oktober juga diperingati sebagai Hari Babat Sedunia (World Tripe Day).

Sebuah perayaan unik yang mengingatkan kita akan kekayaan kuliner tradisional, termasuk babat bahan makanan yang sederhana tapi sarat makna budaya.

Gagasan ini lahir di Inggris pada tahun 2012, ketika Tripe Marketing Board mengangkat kisah dari catatan harian Samuel Pepys pada 24 Oktober 1662 tentang “hidangan babat paling lezat” yang ia buat sendiri.

Kini, Hari Babat Sedunia bukan hanya tentang makanan, tapi juga penghargaan terhadap warisan kuliner yang menyatukan berbagai budaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X