Namun demikian, tidak seluruh sekolah yang memiliki ranking tinggi bisa dipastikan masuk seleksi SNBP.
“Karena daya tampung SNBP itu kecil, kalau satu prodi itu 100 daya tampungnya, itu untuk SNBP cuma 20 kursi,” tegas Bekti.
Ketatnya persaingan yang terjadi, menurut Bekti mengharuskan sejumlah peserta tidak bisa secara pasti diterima meski memiliki nilai bagus.
Karena itu, tidak jarang sejumlah perguruan tinggi negeri menyiasatinya dengan menetapkan kuota tertentu kepada sekolah tertentu.
Adapun keputusan tersebut dilakukan dengan menggunakan nilai UTBK secara nasional sebagai parameter penerimaan siswa.
“Dan itu fair, kita nggak bisa membandingkan dari nilai raport, karena satu kelas dengan kelas lainnya tidak bisa dibandingkan,” imbuh Bekti.
Untuk itu, Bekti menyarankan agar pihak sekolah mulai sering mengikuti lomba-lomba yang diadakan secara nasional oleh PTN sehingga memperbesar peluang.***