7. Efek Samping Obat Tidur
Beberapa obat seperti benzodiazepin memengaruhi sistem penghambatan di otak. Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan regulasi emosi dan meningkatkan risiko iritabilitas.
Penggunaan tanpa pengawasan medis dapat memperparah kondisi emosi.
8. Kondisi Medis: Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif mempercepat metabolisme tubuh dan meningkatkan kecemasan serta kegelisahan.
Kondisi ini sering kali menyebabkan perubahan suasana hati yang tajam dan perasaan tidak stabil, termasuk ledakan kemarahan tanpa sebab yang jelas.
Baca Juga: Apa Saja Arti Menyilangkan Tangan Menurut Tubuh? Ini Beberapa Contohnya Menurut Ilmu Psikologi
Apa yang Dapat Dilakukan?
Menangani kemarahan bukan soal menekannya, melainkan memahami sumbernya dan belajar mengelola reaksi.
Beberapa cara yang terbukti efektif meliputi:
- Terapi kognitif-perilaku (CBT) untuk mengubah pola pikir destruktif.
- Mindfulness dan relaksasi untuk merespons dengan sadar, bukan reaktif.
- Olahraga teratur yang melepaskan hormon endorfin pengurang stres.
Konseling profesional, terutama jika kemarahan berkaitan dengan trauma masa lalu atau kondisi medis tertentu.
Mengelola emosi adalah keterampilan yang bisa dilatih.
Dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang konsisten, kita bisa belajar menjadi lebih tenang, sadar, dan terkoneksi dengan diri sendiri maupun orang lain.***