lifestyle

Cara Cek Saturasi Oksigen Normal, Jangan Sampai Salah Ambil Tindakan

Sabtu, 20 November 2021 | 08:43 WIB
cara memakai oximeter, alat ukur saturasi oksigen yang disarankan WHO. (Unsplash/Mockup Graphics)

SEWAKTU.com -- Semenjak terjadinya pandemi Covid-19, nilai saturasi oksigen normal menjadi sangat penting untuk diketahui apalagi bagi para pasien positif Covid-19. 

Cek saturasi oksigen normal perlu dilakukan secara berkala dan pastikan nilai saturasi oksigen dalam angka normal. 

Angka saturasi oksigen akan menunjukan kondisi jantung dan paru-paru serta sistem peredaran darah, bagi kalian yang melakukan isolasi mandiri karena Covid 19, pastikan anda selalu mengecek saturasi oksigen dalam angka norma menggunakan oximeter.

Caranya ialah letakan ujung jari pada oximeter yang berbentuk penjepit lalu kemudian alat akan menunjukan angka saturasi oksigen pada pasien, jika angkat saturasi oksigen normal, berarti anda dalam kondisi stabil dan tidak perlu pergi ke rumah sakit. 

Baca Juga: Realme Layar Lipat Segera Diluncurkan, Ini Bocoran Spesifikasinya

Hasil dari pengukuran saturasi oksigen dilakukan dengan analisis gas darah yang ditunjukan dengan istilah PaO2, yaitu tekanan parsial oksigen.

Apabila pengukuran dilakukan dengan oximeter yang ditunjukan adalah istilah SpO2. Jika anda belum mengetahui berapa kadar saturasi oksigen yang normal diantara angka 80-100 mmHg.

Jika diliat menggunakan oximeter ialah jika angka pada oximeter menunjukan 95%-100% berarrti kondisi oksigen di dalam tubuh dalam keadaan normal, jika angka 93%-94%, kondisi pasien harus berbaring untuk meningkatkan kadar oksigen.

Dan jika kondisi kadar oksigen <92% itu tanda nya kondisi tidak baik dan memerlukan perawatan medis di rumah sakit. Orang yang memiliki saturasi oksigen yang rendah atau disebut dengan hipoksemia bisa merasakan gejala nyeri pada dada, sesak napas, batuk, kepala sakit, detak berderbar, hingga kulit membiru. 

Baca Juga: Little Mom Episode Terakhir Happy Ending, Naura Bersama Yuda, Keenan Pacaran dengan Celine

Namun ada juga pasien yang tidak merasakan gejala apapun, tentu kondisi tersebut dinamakan happy hypoxia yang sering terjadi pada kasus pasien Covid 19.

Baik ada gelaja maupun tidak, kondisi hipoksemia tetap bisa mengganggu kerja organ dan jaringan tubuh, bila menyebabkan kerusakan pada organ vital seperti jantung, paru, dan ginja atau otak maka akan sangat berisiko menyebabkan komplikasi yang berbahaya.

Baca Juga: Agar Hidup Tentram, Inilah 6 Cara Menghilangkan Stres Menurut Islam

Khusus para penderita penyakit paru-paru seperti PPOK nilai saturasi oksigen normal bisa berbeda dari orang yang sehat.

Halaman:

Tags

Terkini