Pada gejala mania dan hipomania, penderita merasakan semangat yang menggebu-gebu, bahkan bisa melakukan perbuatan impulse.
Sedangkan pada gejala depresi, penderita secara tiba-tiba merasakan putus asa dan tidak bersemangat bahkan tidak berenergi.
Penyebab dari depresi ini tidak diketahui secara pasti, tetapi beberapa ahli percaya bahwa ada perubahan otak dan genetik.
3. Depresi Psikotik
Pada depresi ini, penderita mengalami halusinasi atau delusi yang mereka percayai sebagai kejadian nyata. Mereka mendengar suara atau melihat apa yang sebenarnya tidak nyata.
Pada penderita depresi ini, penyebab mereka mengalami ini, sebagian besar pernah mengalami kejadian yang membuat dirinya berada dalam tekanan.
Atau bisa saja karena riwayat kesehatan yang memiliki riwayat depresi.
Baca Juga: Demi Keamananan! Ini Dia 5 Aplikasi Kunci Layar Terbaik 2021 Untuk AndroidBaca Juga: Diduga Akibat Parkir Sembarangan, Sebuah Mobil di Lamongan Jadi Korban Vandalisme
4. Seasonal Affective Disorder (SAD)
Pada depresi ini terjadi karena adanya perubahan musim yang terjadi di lingkungannya. Penderita depresi ini akan stress selama satu musim berlangsung.
Biasanya, penderita akan mengalami depresi ketika masuk ke musim dingin.
Tidak diketahui secara pasti penyebab dari depresi ini. Tetapi biasanya terjadi karena jam biologis yang terganggu, kadar serotonin dan melatonin yang rendah.
5. Depresi Postpartum
Pada depresi ini terjadi pada seorang ibu yang hamil atau pasca melahirkan. Jenis depresi ini berbeda dengan baby blues. Kondisi depresi ini lebih parah daripada baby blues.