Meskipun penelitian ini relatif baru, tetapi disebutkan jahe memiliki sifat anti-diabetes yang kuat.
Dalam sebuah studi tahun 2015 menunjukkan 41 peserta dengan diabetes tipe 2 yang mengkonsumsi 2 gram bubuk jahe per hari mengalami penurunan kadar gula darah puasa sebesar 12%.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Tiga Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Covid-19 Varian Omicron
Namun, perlu diingat bahwa ini hanya satu studi kecil. Hasilnya sangat mengesankan, tetapi masih perlu dikonfirmasi dalam penelitian yang lebih banyak.
5. Membantu mengobati gangguan pencernaan kronis
Gangguan pencernaan kronis ditandai dengan nyeri berulang dan ketidaknyamanan di bagian atas perut.
Diyakini bahwa penundaan pengosongan lambung adalah penyebab utama gangguan pencernaan.
Menariknya, jahe terbukti mempercepat pengosongan lambung.
Baca Juga: Lantas Berapa Banyak Gelas Air Putih yang Harus Masuk Kedalam Tubuh Setiap Hari?
Pada sebuah penelitian, orang yang memiliki masalah pencernaan dan yang tanpa masalah pencernaan memerlukan waktu lebih cepat tuntuk mengosongkan perut setelah diberikan kapsul jahe dibandingkan mereka yang diberikan plasebo.
6. Melawan infeksi
Gingerol yang terkandung dalam jahe dapat membantu menurunkan risiko infeksi.
Faktanya, ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri, seperti bakteri dalam mulut.
Jahe segar juga efektif melawan virus pernapasan, penyebab umum infeksi pernapasan.
Dengan mengetahui manfaat jahe, Anda bisa menambahkan jahe ke dalam makanan dan minuman Anda.***