SEWAKTU.com - Beredarnya buku-buku bajakan yang dianggap sepele dan remeh oleh sebagian pembaca justru sangat menyesakan dada bagi para penulis nya.
Bahkan tak sedikit penulis yang mengungkapkan kekesalan mereka terhadap para pembajak buku di berbagai platform, seperti Tere Liye, yang buku nya selalu menjadi best seller, namun tak luput dari pembajakan.
Bahkan dalam satu buku khususnya, Selamat Tinggal, beliau menulis khusus tentang pembajakan, dan kerap kali menyuarakan soal ini di media sosial miliknya.
Baca Juga: Tips dan Trik Agar Tes PCR Cepat Negatif Menurut Dokter Otto Rajasa, Cobain Deh
Buku bajakan adalah buku yang dicetak, kemudian diperbanyak dengan cara di photocopy, kemudian disebarkan oleh oknukm tak bertangung jawab secara ilegal guna meraup keuntungan pribadi.
Bahkan tak sedikit buku yang dibajak merupakan buku –buku best seller karya para penulis terkenal.
Para pembajak hanya mengeluarkan uang untuk satu eksemplar buku asli kemudian dicetak ratusan hingga ribuan eksemplar buku bajakan tanpa mendapat izin dari penulis bahkan penerbit resminya.
Tentu saja pembajakan buku melanggar hukum karena merugikan penulis, pembaca hingga penerbit dan pihak manapun yang terlibat dalam menerbitkan sebuah buku.
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Toxic People Agar Tetap Bahagia, Jadi Jangan Diambil Pusing!
Karena kalau kamu membeli buku bajakan, penulis tidak mendapat royalti apapun, karena pembaca tertarik dengan buku bajakan yang beredar. Supaya tidak tertipu dengan buku najakan, yuk simak ciri-ciri buku bajakan berikut ini.
1. Ciri pertama buku bajakan adalah dari harga nya
Karena proses penerbitan sebuah buku memakan proses yang lama dan banyak, sehingga banyak dana yang dikeluarkan untuk itu.