SEWAKTU.COM - Apa ada cara menambah Hemoglobin? Kekurangan hemoglobin dapat diatasi dengan cara meningkatkan kadar hemoglobin atau mengobati penyakit yang menyebabkan kadar hemoglobin berkurang.
Karena bisa disebabkan oleh banyak hal, maka kekurangan hemoglobin sebaiknya diperiksakan ke dokter lebih lanjut. Ini dia cara menambah Hemoglobin.
Setelah dokter menemukan apa penyebab tubuh kekurangan hemoglobin atau anemia, maka ada beberapa langkah penanganan atau cara menambah Hemoglobin yang bisa dilakukan, seperti:
Baca Juga: Luka Psikologis Batin Itu Apa? Jangan Dibiarkan Kenali Luka Mendalam untuk Kesehatan Mental
1. Meningkatkan asupan zat besi, vitamin B12, dan folat
Zat besi, vitamin B12, dan folat adalah nutrisi yang berperan penting dalam produksi sel darah merah yang kaya hemoglobin. Oleh sebab itu, jika tubuh kekurangan hemoglobin, Anda perlu meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi, vitamin B12, dan folat, seperti:
- Hati sapi atau hati ayam
- Daging
- Makanan laut, seperti ikan, udang, dan kerang
- Sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, dan kale
- Kacang-kacangan, seperti kacang hijau, kacang merah, dan kedelai
- Sereal yang diperkaya dengan zat besi maupun folat
Selain dengan makanan, dokter mungkin akan memberikan suplemen yang mengandung zat besi, folat, dan vitamin B12. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan suplemen zat besi dengan dosis 30–60 mg untuk orang dewasa guna mencegah kurang darah dan menambah jumlah hemoglobin.
Walau secara umum aman dikonsumsi, sebagian orang dapat merasakan beberapa efek samping, seperti mual, sembelit, sakit perut, dan warna tinja menjadi hitam, saat mengonsumsi tablet zat besi. Oleh karena itu, pastikan dosis suplemen yang dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter.
Selain asupan di atas, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu tubuh menyerap zat besi lebih banyak.
Baca Juga: Tahu Tidak Jika Ternyata Ada Bahaya Minuman Dingin Mengintai Kesehatan Anda, Ini Kata Ahli
2. Terapi eritropoietin
Terapi eritropoietin adalah terapi hormon untuk merangsang produksi sel darah merah. Pilihan terapi ini adalah untuk anemia akibat penyakit ginjal berat yang menyebabkan produksi hormon eritropoietin tidak memadai.
Penggunaan hormon ini juga bisa untuk mengobati anemia karena efek samping kemoterapi, gangguan sumsum tulang, dan anemia yang disebabkan oleh kanker.
Baca Juga: Posisi Kencing yang Baik untuk Kesehatan Tubuh Menurut dr. Saddam Ismail