8. Masalah Neurologis yaitu Pseudobulbar
PBA atau disebut juga dengan Psedobulbar Affect adalah gangguan pada neurologis manusia. Hal ini menimbulkan gangguan terhadap bagian yang ada di otak yang berfungsi sebagai alat pengendali emosi dalam diri seseorang.
Karena itu seseorang dengan gangguan PBA yang bermasalah pada sistem neurologisnya akan sangat kesulitan untuk mengendalikan emosi dalam dirinya.
Dia akan merasakan bahwa apa yang dialami ternyata tidak pernah sesuai dan sejalan dengan apa yang seharusnya dia rasakan. Karena terkait dengan emosi, pengidap PBA sering dikaitkan dengan masalah mental karena gejala yang dialaminya sangat mirip dengan gejala depresi.
Pemicu seseorang mengidap depresi adalah karena memiliki riwayat penyakit stroke, alzheimer, parkinson, demensia, multiple sclerosis (MS), lateral sclerosis (ALS), atau amyotrophic.
9. Bipolar
Seseorang yang mengidap bipolar akan merasakan emosi yang sangat ekstrem. Perubahan mood-nya sangat ekstrem. Dalam suatu ketika seorang yang mengidap bipolar dapat merasakan perasaan bahagia secara berlebihan.
Namun, setelah emosi bahagia itu, tiba-tiba saja dia justru menangis secara berlebihan. Dia akan sedih karena perubahan mood tersebut.
Pengidap bipolar seringkali menangis secara berlebihan dan terkadang dia akan kesulitan mengontrol tangisannya. Bipolar juga memicu pikiran yang cemas, pikiran yang lelah, hingga dia merasakan adanya halusinasi akan suatu hal.
Seseorang yang hanya boleh mendiagnosis pengidap bipolar adalah dokter. Mendiagnosa seseorang pengidap bipolar tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dalam menangani bipolar juga membutuhkan penanganan yang serius dan signifikan.
10. Berduka
Seseorang yang kehilangan orang yang dicintai dan dikasihinya seperti pasangan, sahabat atau keluarga terdekatnya akan merasakan kehilangan dan mengalami duka yang mendalam.
Seseorang yang berduka akan mengalami kesedihan dalam waktu yang lama dan sulit sekali untuk cepat pulih seperti sedia kala. Meskipun kehilangan tersebut telah berlangsung lama, perasaan duka tersebut dapat menyebabkan seseorang kembali menangis tanpa ada penyebab.***