lifestyle

Istilah Psikologi Tentang Perasaan Sedih, Apakah Perasaan Sedih Sama Dengan Depresi?

Selasa, 27 September 2022 | 13:23 WIB
Istilah Psikologi Tentang Perasaan Sedih, Apakah Perasaan Sedih Sama Dengan Depresi? (Foto/Pinterest.)

SEWAKTU.com - Berikut istilah Psikologi tentang perasaan sedih. Perbedaan sedih dan depresi dapat dikenali dari beratnya gejala yang muncul dan seberapa lama gejala tersebut dirasakan. Selain itu, perbedaan sedih dan depresi juga terdapat pada dampaknya terhadap kualitas hidup seseorang.

Sebagian orang menganggap depresi dan sedih adalah hal yang sama. Padahal, ada sejumlah perbedaan yang sangat mendasar antara sedih dan depresi. Lantas, apa saja istilah Psikologi tentang perasaan sedih? Apa saja perbedaan sedih dan depresi?

Perasaan sedih muncul sebagai reaksi normal ketika seseorang mengalami stres, misalnya ketika ada kerabat atau keluarga yang meninggal, baru saja bercerai, atau baru diberhentikan dari pekerjaan. Setelah masa sulit tersebut usai, biasanya perasaan sedih akan hilang dengan sendirinya.

Berbeda dengan rasa sedih, depresi berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi ini merupakan gangguan mental serius yang dapat mengancam kesehatan psikis dan fisik. Jika depresi tidak diobati, sangat kecil kemungkinannya untuk bisa sembuh sendiri. Simak istilah Psikologi tentang perasaan sedih.

Berikut adalah sejumlah perbedaan sedih dan depresi yang perlu Anda ketahui:

Baca Juga: Cara Mengatasi Kesedihan Menurut Psikologi, Jangan Habiskan Waktu dan Energi Hanya Untuk Bersedih

1. Faktor pemicu yang berbeda

Perbedaan sedih dan depresi terletak pada ada atau tidaknya pemicu. Sedih biasanya dipicu oleh kesulitan hidup, sakit hati, atau peristiwa tidak menyenangkan, seperti kematian orang terdekat atau perceraian. Artinya, kita cenderung merasa sedih karena ada peristiwa atau faktor pencetus yang jelas.

Sementara itu, depresi tidak selalu muncul saat terjadi peristiwa atau situasi tertentu. Depresi bahkan kerap terjadi tanpa ada faktor pemicu yang jelas. Orang yang depresi cenderung akan merasa sedih atau hampa setiap waktu, meski tidak ada peristiwa yang menimpanya.

2. Dampaknya terhadap kualitas hidup

Perasaan sedih biasanya bersifat sementara dan akan menghilang seiring waktu ketika peristiwa sulit telah terlewati.

Berbeda dari perasaan sedih, depresi dapat mempengaruhi pikiran, emosi, persepsi, dan perilaku seseorang secara menetap. Depresi tidak dapat hilang dengan sendirinya dan butuh penanganan medis untuk mengatasinya.

Orang yang mengalami depresi biasanya merasa kurang berenergi, tidak termotivasi, dan hampa. Perasaan tersebut bisa dirasakan cukup berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, dan produktivitas.

Baca Juga: Perilaku Suami Selingkuh Menurut Psikologi, Ada Perubahan Perilaku Pada Suami Anda? Hati-hati Selingkuh Tuh!

Halaman:

Tags

Terkini