Bahasa Jaksel Oza Rangkuti, Siapa Sebenarnya Oza Rangkuti? Simak Penjelasannya

- Senin, 11 Juli 2022 | 12:49 WIB
Bahasa Jaksel Oza Rangkuti, Siapa Sebenarnya Oza Rangkuti? Simak Penjelasannya. (Foto/Youtube: Catatan Si Buluk.)
Bahasa Jaksel Oza Rangkuti, Siapa Sebenarnya Oza Rangkuti? Simak Penjelasannya. (Foto/Youtube: Catatan Si Buluk.)

SEWAKTU.COM - Bahasa Jaksel Oza Rangkuti. Bahasa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tapi juga representasi culture. Bagaimana bahasa di sebuah daerah, secara tidak langsung dapat mencerminkan banyak hal dari daerah tersebut, pendidikan, ekonomi, sampai pergaulan anak muda. Itu mengapa, kemudian muncul terminologi bahasa gaul.

Mudahnya, Bahasa Jaksel atau gaul ini adalah bahasa yang dipakai on a daily basis oleh kalangan anak muda. Hadir dalam berbagai convo (re: conversation, percakapan) yang mereka lakukan, mulai dari rapat resmi sampai deep talk.

Ada beberapa perubahan yang terjadi jika bicara bahasa gaul di kota-kota besar, utamanya Jakarta. Pada medio 70-90an, bahasa gaul yang dipakai biasa disebut bahasa prokem alias bahasa preman yang kemudian dianggap sebagai bahasa gaul muda-mudi kala itu. Nanti kita akan bahas terpisah soal ini. Sekarang, bahasa gaul disebut juga Bahasa Jaksel dan mostly menggunakan kosakata berbahasa Inggris. 

Baca Juga: Tren Bahasa Jaksel, Berikut 20 Istilah yang Sering Muncul dalam Bahasa Jaksel!

Di media sosial, viral sebuah akun bernama @podcastkeselaje yang seolah-olah melakukan kurasi atas bahasa gaul atau bahasa Jaksel tersebut dalam bentuk parodi.

Akun tersebut, mencoba membandingkan bahasa normal dan bahasa gaul, sesekali dianggap melakukan sarkasme.

"Comel itu namanya spill, Deg-degan itu anxiety, kalau check in bareng pasangan itu staycation. Banyak pikiran overthinking, liburan ke luar kota itu namanya healing.

Baca Juga: Bahasa Jaksel, Betulkah Dapat Mempengaruhi Kemajuan Akademik Sekolah?

HTS, itu dulu Hubungan Tanpa Status kalau sekarang FWB (Friends with Benefits). Tongkrongan yang ledek-ledakan itu lingkungan yang toxic. Nggak buka handphone karena lagi detox sosmed."

"Suudzon namanya trust issue, emosi yang tidak stabil namanya bipolar atau mood swing, walaupun hasil diagnosa sendiri atau Google.

Ngobrol malam-malam di atas 2 jam itu deep talk. Teleponan sama pacar tetap dinyalain walaupun pacar udah tidur, dulu namanya cuma norak atau boros pulsa, sekarang sleepy call."

Baca Juga: Tren Bahasa Jaksel, Bahasa Gado-gado yang Merambah Luas

Berdasarkan akun tersebut, ragam segmentasi bahasa gaul hari ini pun terbagi-bagi. Ada yang dikhususkan untuk menjelaskan soal work life, pertemanan, liburan alias healing.

Ada yang khusus bicara mental issue sampai urusan asmara supaya agar saat kopdar (re: Kopi Darat, bertemu tatap muka), bisa menghadirkan positive vibes.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X