Fakta Psikologi Susah Move On, Begini Menirit Penelitian Binghamton University New York

- Sabtu, 17 September 2022 | 15:09 WIB
Illustrasi Fakta Psikologi Susah Move On, Begini Menirit Penelitian Binghamton University New York.
Illustrasi Fakta Psikologi Susah Move On, Begini Menirit Penelitian Binghamton University New York.

SEWAKTU.com - Berikut fakta psikologi susah move on. Putus cinta memang menyakitkan. Banyak orang yang mengaku bahwa mereka mengalami titik terendah di hidupnya setelah berpisah dengan pasangan. Bukan hal yang mengejutkan memang. Sebab saat itulah di mana kita dipaksa untuk merelakan kepergian mereka yang kita cintai dengan berbagai alasan.

Satu-satunya jalan untuk keluar dari lingkaran setan tersebut adalah dengan move on. Menata, melanjutkan hidup, dan melupakan kenangan menyakitkan di masa lalu. Namun hal ini bukanlah hal yang mudah, terutama untuk perempuan. Ini dia fakta psikologi susah move on.

Menurut penelitian dari Binghamton University, New York, pada umumnya perempuan adalah pihak yang paling tersakiti saat putus dengan pasangannya. Hal ini membuat mereka lebih susah untuk move on daripada laki-laki. Apakah kamu juga merasa seperti itu? Simak penjelasan fakta psikologi susah move on berikut ini!

Baca Juga: 16 Fakta Psikologi Tentang Menangis, Bersedih dan Menangis Itu Boleh Tapi Jangan Berlebihan Ya!

1. Perempuan lebih merasakan sakit secara emosional dan fisik

Kenapa Perempuan Lebih Susah Move On? Ini 7 Penjelasan Ilmiahnya!besthealthmag.ca
Dalam penelitian yang sama, 5.705 orang yang pernah mengalami putus cinta diminta untuk menilai rasa sakit yang mereka rasakan dari 1 hingga 10. Hasilnya, angka rasa sakit emosional dan fisik yang dirasakan perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.

Ini karena perempuan pada umumnya jatuh cinta lebih dalam daripada laki-laki. Tidak hanya itu, memang benar bahwa kebanyakan perempuan lebih mengutamakan perasaan daripada logika sehingga mereka lebih rentan merasakan sakit.

2. Perempuan lebih rentan terkena depresi

Setelah putus cinta, perempuan lebih rentan terkena depresi, gangguan kecemasan, dan merasa takut. Sedangkan pada laki-laki, mereka lebih banyak merasakan kemarahan, susah untuk fokus, hingga mati rasa. Hal ini bisa menjelaskan kenapa laki-laki terlihat baik-baik saja setelah putus padahal perempuan bisa menangis hingga berhari-hari.

Baca Juga: 7 Fakta Psikologi Tentang Cinta, Butuh 5 Menit Untuk Jatuh Cinta dan Seumur Hidup Untuk Melupakannya

3. Perempuan akan berusaha mencari dukungan emosional

Dilansir dari Huffington Post, ketika putus cinta, perempuan lebih membutuhkan koneksi dengan orang lain. Ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan emosional. Mereka akan berkeluh kesah dengan keluarga dan teman-temannya.

Sedangkan laki-laki memiliki cara yang berbeda. Mereka akan mencari hal-hal lain untuk dilakukan, misalnya berolahraga, liburan, dan mencari pasangan baru. Itulah kenapa laki-laki lebih mudah untuk move on daripada perempuan.

4. Perempuan lebih sering menyalahkan diri sendiri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X