Tahu Tidak Jika Setiap Umat Nabi Muhammad Akan Masuk Surga, Kecuali yang Tidak Mau Melakukan Hal Berikut

- Kamis, 4 Agustus 2022 | 12:01 WIB
Umat Nabi Muhammad Masuk Surga Kecuali yang Tidak Mau Melakukan Hal ini.
Umat Nabi Muhammad Masuk Surga Kecuali yang Tidak Mau Melakukan Hal ini.

Bagi saya, hadis ini keren sekali. Tidak saja menegaskan bahwa semua umat Nabi memiliki peluang yang setara untuk mengakses surga, tetapi hadis tersebut juga mendedahkan dengan sangat benderang logika dakwah yang lugas dan tegas.

Lebih dari itu, saya jadi optimis masuk surga. Anda pun demikian. InsyaAllah juga berhak masuk surga. Soal surga lantai berapa, nah itu bukan urusan kita.

Yang pasti, semua kita insyaAllah akan masuk surga. Mengapa? Ya, karena saya yakin betul menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad. Apakah saya taat? Tidak juga. Tapi saya sedang berusaha menuju ke sana.

Persoalannya, taat yang bagaimana?

Taat itu tidak melulu tentang meniru secara persis 100% apa yang terjadi di zaman Nabi.

Bahwa kemudian ada orang yang berniat melakukannya, itu tentu boleh-boleh saja. Tapi, percayalah, kalau definisi “taat” kita mengerti secara saklek, maka rumit sekali hidup Anda.

Lain kesempatan, Nabi Muhammad meminta agar para sahabat bergegas ke, sebut saja, kampung Quraizhah.

Saat itu, hari masih menunjukkan waktu siang, dan belum ada ojek online. Artinya, perjalanan menuju kampung Quraizhah itu memakan waktu yang lumayan berjam-jam.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Bilang Penghuni Surga Kebanyakan Orang Indonesia, Warganet: Umur Segitu Lagi Lucu2nya

Menariknya Nabi memberi instruksi, “barangsiapa mendengar dan taat, jangan sekali-kali mengerjakan shalat Ashar kecuali di Bani Quraizhah.”

Sialnya, waktu shalat Ashar kadung tiba, sedangkan rombongan sahabat Nabi masih setengah perjalanan. Terjadilah perbedaan pendapat.

Sebagian sahabat memilih melanjutkan perjalanan dan akan melaksanakan sahalat ashar setibanya di kampung Quraizhah.

Bahkan beberapa riwayat mengatakan, ada di antara mereka yang melaksanakan shalat Ashar setelah Isya di perkampungan Bani Quraizhah.

Sementara itu, sebagian sahabat yang lain memutuskan untuk shalat Ashar saat itu juga, kendati masih setengah jalan dan belum sampai ke kampung Quraizah.

Mereka meyakini bahwa sabda Nabi itu bermaksud agar rombongan bersegera menuju perkampungan Quraizhah sehingga bisa melaksanakan shalat Ashar di sana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X