Investigasi Kasus Wahyudin Moridu: Dari Ucapan Viral ,Harta Minus, Hingga Kritik Publik dan Langkah KPK

SEWAKTU.com– Kasus Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari PDIP, masih jadi sorotan hangat.

Video singkat yang memperlihatkan dirinya mengucapkan kalimat kontroversial tentang “merampok uang negara” mengundang reaksi keras publik, hingga berujung pada pemecatannya dari partai.

Namun, di balik video itu, terdapat sejumlah detail menarik yang layak dikupas lebih dalam.

Baca Juga: Video Viral DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu: Dari Harta Minus hingga Pemecatan PDIP

Awal Mula: Video dalam Perjalanan

Video yang memicu polemik direkam di dalam sebuah mobil saat Wahyudin melakukan perjalanan menuju Makassar bersama seorang wanita.

Ucapannya yang menyebut soal “merampok uang negara” dianggap sebagai cermin mentalitas buruk pejabat publik.

Meski Wahyudin belum memberikan klarifikasi panjang, publik menilai ucapan tersebut bukan sekadar candaan biasa. Kepercayaan masyarakat terhadap wakil rakyat pun makin goyah.

Respons PDIP: Tegas tapi Citra Terlanjur Tercoreng

PDIP melalui DPP langsung mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan surat pemecatan. Namun, citra partai tetap terkena imbas. Sejumlah pengamat menilai langkah pemecatan itu lebih sebagai damage control daripada tindakan proaktif menjaga integritas kader.

Publik bertanya-tanya: apakah pemecatan cukup untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat?

Baca Juga: Ucapan Rampok Uang Negara, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Dipecat PDIP

Fakta LHKPN: Minus Rp 2 Juta yang Aneh

Menariknya, laporan LHKPN Wahyudin Moridu tahun 2024 mencatat kekayaannya minus Rp 2 juta. Total aset Rp 198 juta, utang Rp 200 juta.