Jejak Cloudflare di Balik Tulang Punggung Jaringan Situs Judol yang Kian Marak

- Kamis, 20 November 2025 | 15:30 WIB
Ilustrasi lalu lintas internet global yang terkonsentrasi pada jaringan Cloudflare. Foto AI.
Ilustrasi lalu lintas internet global yang terkonsentrasi pada jaringan Cloudflare. Foto AI.

Cloudflare bukan satu-satunya platform global yang diminta segera merampungkan kewajiban PSE. Pemerintah menilai langkah ini sejalan dengan:

  • UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
  • PP 71/2019 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik
  • Permen Kominfo 5/2020 tentang PSE Lingkup Privat

Regulasi tersebut memberi kewenangan kepada negara untuk memutus akses terhadap informasi bermuatan terlarang, termasuk konten perjudian online.

Meski demikian, Komdigi menegaskan bahwa Indonesia tetap membuka ruang dialog.

"Kami terbuka untuk bekerja sama. Tapi kepatuhan pada aturan tetap jadi batas yang tak bisa dinegosiasikan,” kata Alexander.

Baca Juga: Komdigi Bongkar Peran Cloudflare di Balik 76 Persen Situs Judi Online Ilegal

Di Balik Layar: Error Global Cloudflare yang Tumbangkan X, ChatGPT, dan Canva

Ketika isu judol belum mereda, Cloudflare menghadapi badai lain: insiden gangguan besar yang menumbangkan sejumlah layanan internet global pada 18 November 2025.

Malam itu, ratusan ribu pengguna X (Twitter) di seluruh dunia melaporkan feed mereka berhenti memuat konten. Canva, ChatGPT, bahkan situs pemantau gangguan Downdetector ikut terhenti.

CEO Cloudflare, Matthew Prince, menyebut kejadian itu sebagai gangguan paling serius sejak 2019.

Menurut laporan resmi Cloudflare, masalah berasal dari modul Bot Management. Fitur yang seharusnya mengidentifikasi bot justru menghasilkan file konfigurasi machine learning yang penuh duplikasi, membuat ukuran file membengkak hingga melewati batas memori.

Ketika file itu tidak lagi bisa diproses, sistem proxy inti jantung dari jaringan Cloudflare ikut tumbang. Karena sekitar 20% trafik internet global melewati Cloudflare, efeknya langsung terasa di seluruh dunia.

Cloudflare menekankan bahwa masalah ini bukan akibat serangan siber, bukan kegagalan DNS, dan bukan dipicu oleh AI generatif. Masalahnya sepenuhnya internal.

Efek Domino: Pengguna Asli Dicap sebagai Bot

Begitu sistem bot gagal, efek sampingnya langsung menjalar. Pelanggan Cloudflare yang menggunakan aturan pemblokiran bot mendapati bahwa trafik pengguna asli justru terbaca sebagai bot.

Hasilnya? Akses terblokir otomatis. Pengguna di berbagai negara tidak bisa membuka aplikasi, membuka situs, atau bahkan melakukan pencarian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X