Kementerian Agama Pusat langsung merespons kejadian ini. Mereka menegaskan akan melakukan pembinaan serta evaluasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Etika dan kesabaran adalah kunci bagi pejabat publik. Kami tidak akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja,” ujar juru bicara Kemenag RI.
Baca Juga: Korlantas Hentikan Sementara Penggunaan Strobo
Dampak pada Citra Publik
Peristiwa ini memperlihatkan betapa pentingnya citra pejabat publik di mata masyarakat. Sekecil apa pun gestur yang tercapture kamera bisa berimbas besar. Di era digital, reputasi lembaga pemerintah sangat mudah terpengaruh oleh sikap personal pejabatnya.
Kisah viral ini menjadi pengingat bahwa seorang pejabat bukan hanya bekerja untuk menjalankan tugas formal, melainkan juga dituntut menjaga sikap sebagai teladan.
Kini, publik menunggu langkah tegas dari Kemenag dalam menyelesaikan polemik ini.***