Dua Jalur Mitigasi yang Harus Jalan Bersamaan
Para pakar ITB menekankan bahwa mitigasi tidak bisa mengandalkan satu sisi saja. Harus ada kombinasi antara solusi struktural dan non-struktural.
Mitigasi Struktural
- Pembangunan tanggul
- Kolam retensi
- Normalisasi sungai
- Infrastruktur fisik penahan banjir
Mitigasi Non-Struktural
- Penataan ruang berbasis risiko
- Konservasi kawasan penahan air
- Literasi kebencanaan untuk masyarakat
- Sistem peringatan dini yang mudah dipahami
Rais menegaskan bahwa informasi cuaca tidak boleh berhenti sebagai data teknis.
Baca Juga: Viral Kasus Tumbler Hilang di KRL, Begini Penjelasan Resmi dari KAI
"Prediksi cuaca harus diterjemahkan menjadi informasi praktis yang mudah dipahami masyarakat,” ujarnya.
Jalan Panjang Memperkuat Ketahanan Wilayah Rawan Bencana
Heri Andreas menggarisbawahi bahwa upaya jangka panjang membutuhkan integrasi sains atmosfer, rekayasa geospasial, dan tata kelola lingkungan.
Tanpa kolaborasi tiga bidang ini, risiko banjir akan terus menghantui wilayah rawan seperti Sumatera bagian utara.
Melalui kerja sama antara pemerintah, lembaga ilmiah, dan perguruan tinggi, diharapkan pendekatan terpadu ini mampu memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.***