“Bahkan jendela kamar ada yang terbuka, lemari santriwati berantakan, ada jejaki kaki di luar bahkan ada yang kehilangan uang dan makanan,” imbuhnya.
Baca Juga: Tanggal Perilisan Samsung Galaxy S22 Bocor di Dunia Maya
Setelah itu, dikatakan Parlindungan, para santriwati ini melaporkan kejadian yang dialaminya kepada salah satu pengajar yang ada di Ponpes tersebut.
“Setelah melapor anak saya dan teman-temannya dipanggil untuk dimintai keterangan. Setelah itu, mereka kembali beraktivitas dengan rasa was-was,” ujarnya.
Tapi, bukannya mendapatkan ketenangan, disambung Parlindungan, selang beberapa hari ada pengumuman dari pihak Ponpes yang meminta para santriwati, khususnya kelas 7 agar tidak menceritakan kejadian dugaan pelecehan seksual tersebut kepada orangtuanya masing-masing.
Baca Juga: Apple Diberitakan Berencana Merancang Ulang Sejumlah Produknya Tahun Depan
Dengan alasan itu, persoalan ini tengah diurus pihak Ponpes dan agar tidak menjadi panik bagi santriwati lainnya.
Berdasarkan cerita yang disampaikan SZA, Parlindungan mengaku langsung meminta bertemu dengan pimpinan Ponpes untuk membicarakan kejadian yang dialami anaknya tersebut.
“Sekitar tanggal 14 November akhirnya kami bertemu dengan salah satu pimpinan Ponpes untuk mengadukan kejadian yang dialami anak kami. Kemudian disarankan untuk datang kembali tanggal 19 November untuk bertemu pimpinan Ponpesnya,” jelas dia.
Baca Juga: Ada Bansos PKH untuk 10 Juta KK dari Kemensos, Ini Besarannya
Namun, karena merasa percaya pihak Ponpes akan memperketat pengawasan di lingkungannya, diteruskan Parlindungan, ia bersama istrinya mengantarkan lagi SZA ke Ponpes untuk belajar seperti biasa pada 15 November. Sembari menunggu pertemuan dengan pimpinan Ponpes untuk membahas dan meminta pertanggungjawaban atas kejadian yang dialami anaknya.
Pada saat waktu pertemuan tiba, Parlindungan tidak mendapati pimpinan Ponpes hadir dalam pertemuan tersebut. Bahkan, karena ketidaktenangan ia bersama istrinya, keduanya memutuskan untuk menjemput anaknya kembali pada 24 November.
“Kami tidak puas dan tidak menerima, karena sepertinya pihak Ponpes tidak menanggapi masalah anak saya dengan serius, maka kami menjemput anak kami kembali ke rumah,” lanjutnya.
Baca Juga: Instagram Rilis Fitur ‘Take A Break’, Untuk Antisipasi Masalah Kesehatan Mental Para Pengguna
“Kami juga berencana akan melaporkan kejadian ini ke Komnas HAM agar kasusnya terang benderang,” terangnya.
Artikel Terkait
Korban Bullying hingga Alami Pelecehan Seksual saat STM, Lucinta Luna Sebut Itu Awalnya Suka Sesama Jenis
Fakta Baru Terungkap Anak Panti Asuhan kelas VI di Kota Malang yang jadi Korban Pelecehan Seksual dan Bullying
Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini 25 November 2021: Gak Disangka, Jessica jadi Korban Pelecehan Seksual
Buntut Kasus Pelecehan Seksual, Muncul Petisi Minta Rektor Dicopot dan Revolusi Universitas Sriwijaya
Kompol Masnoni Ikut Bicara Terkait Identitas dan Chat Mesum Oknum Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Yang Tersebar