Analisis Bossman Mardigu: Invasi Rusia ke Ukraina dan Strategi Logistik Militer Rusia

- Senin, 28 Maret 2022 | 16:35 WIB
Analisis invasi Rusia ke Ukraina oleh Bossman Mardigu. Foto/YouTube Bossman Mardigu.
Analisis invasi Rusia ke Ukraina oleh Bossman Mardigu. Foto/YouTube Bossman Mardigu.

Namun, keuntungan domestik Rusia ini tergantung pada rel, secara bersamaan mewakili kelemahan ketika konflik terjadi di luar negara Risoa.

Saat perang jarak terjauh mereka, kemampuan logistik militer Rusia masih dipertanyakan. Dalam invasi Rusia ke Ukraina kali ini, rel kereta api canggih utama sebagai pengangkut logistik yang digunakan berada di Belarusia dan Rusia.

Jadi, untuk pasokan lebih lanjut ke Ukraina, harus menggunakan truk. Ternyata Rusia tidak cukup memiliki truk, disinilah Bottleneck pertama dari logistik Rusia, dari kereta api yang datang banyak pindah ke truk, kendaraannya kurang.

Kita lanjut perubahan strategi yang jitu oleh Rusia kemudian. Inilah dinamisnya perang. Pada angkatan bersenjata Rusia, unit organisasi terbesar dari pasukan darat mereka biasanya didukung oleh brigade dukungan meterial teknis pada dasarnya, pasukan pendukung logistik mereka. 

Masing-masing brigade ini terdiri dari sekitar 1000 personel yang mengoperasikan kendaraan pengangkut yang mengoperasikan 408 kendaraan pengangkut yang mampu mengangkut 187 ton kargo. Ini ternyata, agaknya belum memadai pada saat awal peperangan Ukraina. 

Baca Juga: Stok Indomie di Seluruh Dunia Mulai Langka, Akibat Stop Pengiriman Gandum Perang Rusia-Ukraina?

Menurut penghitungan Letnan Kolonel Alex Vershinin, pakar permodelan dan simulasi perang militer, pasukan Rusia dibawah konfigurasi mereka saat ini, tentara darat Rusia sama sekali tidak mampu mendukung pertempuran lebih dari 90 Mil atau 145 kilometer dari tempat pembuangan pasokan logistik.

Dalam hal ini, rel kereta api didasarkan pada kecepatan transportasi rata-rata 45 mil atau 70 kilometer per harinya. Inilah yang membuat dalam 1 minggu awal invasi Rusia gagal mencapai Kyiv karena lambatnya dukungan logistik.

Selagi memperbaiki sistem logistik, Ruaia merubah taktiknya sekarang dengan memperbanyak tembakan menggunakan artileri roket.

Ini bukan roket penembak RPG tentunya yang di gendong di pundak, ini peluncur roket besar atas truk atau tank yang memerlukan pasukan pendukung logistik juga selain makanan, amunisi dan bahan bakar karena setiap roket memerlukan truk khusus untuk diangkut ke peluncur.

Ini yang difokuskan oleh Rusia sekarang. Rusia kemudian menambah strateginya, yaitu bumi hangus model Aleppo Suriah. Strategi bumi hangus sekarang bertubi-tubi ke kota strategis agar menimbulkan efek trauma dan Zelensky menyerah agaknya mulai menunjukkan efek positif.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X