SEWAKTU.com -- KPK telah menetapkan beberapa tersangka yang terlibat suap dalam kasus Mahkamah Agung. Salah satu tersangka adalah seorang pengacara bernama Yosep Parera. Siapa Yosep Parera? Berikut profil Yosep Parera.
Dikutip pada Jumat (23 September 2022) dari situs Law Firm Yosep Parera, pengacara di Semarang. Dalam profil Yosep Parera, mengaku sudah menjalani sidang sejak tahun 2000. Yosep Parera biasanya menangani kasus pidana dan perdata.
Selain menjadi pengacara, diketahui dari profil Yosep Parera juga berkecimpung di dunia akademis sebagai dosen hukum bisnis di STIE Widya Manggala Semarang.
Baca Juga: Ade Yasin Divonis 4 Tahun Penjara, KPK Happy Bilang Begini
profil Yosep Parera juga sering menjadi pembicara di berbagai seminar hukum dan aktif dalam beberapa kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Yosep Parera juga merupakan pendiri Lembaga Penasehat Hukum dan Pembelaan (LPPH) DPC Perradi Semarang, serta pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum.
Ia juga beberapa kali memimpin organisasi di Semarang dan Jawa Tengah, salah satunya organisasi antikorupsi. Berikut daftarnya:
Baca Juga: Hakim MA Kena OTT KPK, Ini Kronologisnya
1. Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC PERADI) Kota Semarang Raya, Periode: 2016-2020
2. Wakil Ketua Himpunan Advokat Muda Indonesia (DPD HAMI) Jawa Tengah, Periode: 2015-2020
3. Ketua Perhimpunan Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTIPro) Jawa Tengah, Periode: 2016-2021
4. Dewan Pengawas Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kota Semarang, Periode: 2016-2021
5. Pendiri Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) DPC Peradi Semarang
Yosep Parera juga aktif di media sosial TikTok melalui akun Rumah Pancasila. Yosep Parera kerap membahas kasus hukum dari unggahannya, salah satunya kasus Ferdy Sambo.
Yosep Parera juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap aparat penegak hukum yang menurutnya tidak punya hati nurani.
Baca Juga: BREAKING NEWS! KPK melakukan OTT, Hakim MA Ikut Diamankan
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Yossip Parreira angkat bicara. Dia mengaku sebagai korban dari sistem tersebut. Dia mengatakan bahwa setiap aspek di Indonesia membutuhkan uang.
"Inilah sistem yang buruk di negara kita, di mana setiap aspek sampai tingkat atas harus mengeluarkan uang. Salah satu korbannya adalah kita," kata Yosep Parera di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2022).
Artikel Terkait
Soal Formula E, KPK Ternyata Sudah Miliki Beberapa Alat Bukti, Anies Baswedang Siap-siap Dipanggil
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Diperiksa KPK Hari Ini Soal Dugaan Korupsi Formula E
Anies Baswedan Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Nenteng Map Warna Biru
Gubernur Papua Lukas Enembe Jadi Tersangka KPK, Ini Kasusnya
Intip Kekayaan Gubernur Papua Lukas Enembe Tersangka KPK, Segini Hartanya