Langit Cerah Tapi Gerah? BMKG Jelaskan Fenomena Cuaca Panas di Indonesia

- Senin, 13 Oktober 2025 | 14:45 WIB
Langit cerah tanpa awan di Jakarta menjadi tanda minimnya pembentukan awan hujan akibat pergeseran matahari ke selatan. Foto: Ilustrasi Cuaca Panas.
Langit cerah tanpa awan di Jakarta menjadi tanda minimnya pembentukan awan hujan akibat pergeseran matahari ke selatan. Foto: Ilustrasi Cuaca Panas.

SEWAKTU.com – Siang ini, langit Jakarta nyaris tanpa awan. Matahari bersinar terik, seolah tak memberi ruang bagi bayangan untuk bernaung.

Jalanan tampak berdebu, dan udara terasa berat.

“Gerah banget hari ini, kayak nggak ada angin sama sekali,” keluh Rani, warga Kemayoran, sambil mengipas wajahnya dengan koran bekas.

Fenomena udara panas yang akhir-akhir ini dirasakan masyarakat di berbagai daerah bukan hanya perasaan semata.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa suhu panas yang dirasakan saat ini merupakan bagian dari pergeseran posisi semu matahari ke arah selatan sebuah fenomena alam yang terjadi setiap tahun.

Baca Juga: Kenapa Akhir-akhir Ini Cuaca Terasa Panas Banget? Begini Penjelasan BMKG

"Saat ini posisi matahari sudah berada di selatan wilayah Indonesia. Itulah sebabnya sinar matahari terasa lebih menyengat,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, saat matahari berada di sisi selatan, pembentukan awan hujan di wilayah selatan Indonesia mulai berkurang.

Padahal, awan memiliki peran penting dalam menahan sebagian sinar matahari agar tidak langsung mengenai permukaan bumi.

"Karena awan hujan jarang terbentuk, sinar matahari langsung menembus atmosfer dan terasa panas di permukaan. Inilah yang membuat banyak daerah merasa lebih gerah dari biasanya,” jelasnya.

Namun jangan khawatir BMKG menegaskan bahwa suhu panas saat ini masih dalam kategori normal. Suhu maksimum di Indonesia, yang berkisar antara 31 hingga 34 derajat Celsius, belum termasuk ekstrem.

"Kisaran suhu seperti itu masih wajar. Belum ada tanda-tanda gelombang panas ekstrem seperti di beberapa negara lain,” tegas Guswanto.

Baca Juga: Cuaca Panas Bikin Gerah? BMKG Jelaskan Penyebab Aslinya!

Fenomena ini umumnya akan berlangsung beberapa minggu hingga matahari kembali bergerak ke utara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X