Dalam periode itu, masyarakat disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh, memperbanyak minum air putih, dan menghindari aktivitas berat di bawah sinar matahari langsung.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan bahwa minimnya awan bisa memengaruhi tingkat kelembapan udara.
Kondisi ini membuat kulit terasa lebih kering dan udara lebih “pengap”. Bagi petani dan pekerja lapangan, hal ini bisa menjadi tantangan tambahan karena risiko dehidrasi meningkat.
Di sisi lain, cuaca cerah sebenarnya membawa dampak positif juga aktivitas penerbangan dan pelayaran relatif lebih aman karena jarak pandang meningkat.
Namun, tetap diperlukan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah rawan.
Fenomena pergeseran posisi matahari ini menjadi pengingat bahwa bumi selalu bergerak dalam siklusnya sendiri. Perubahan kecil dalam posisi matahari saja dapat mengubah kenyamanan hidup manusia di permukaan bumi.
“Fenomena ini bukanlah bencana, tapi bagian dari keseimbangan alam. Yang penting, kita tahu cara beradaptasi,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Saleh Aljafarawi dan Pertaruhan Nyawa Jurnalis di Jalur Api Gaza
Kenaikan Gaji PNS 2025 Resmi Berlaku Oktober, Segini Besaran Gaji yang Diterima!
Fraksi PDI Perjuangan Beri Catatan Kritis terhadap Empat Raperda Kota Bandung 2025
Perpres 79 Tahun 2025, Gaji PNS Naik 8-12 Persen, Berikut Jadwal Pembayarannya
Gaji Baru ASN Berlaku Oktober 2025, Pembayaran Dirapel November
ASN Siap-siap Full Senyum! Kenaikan Gaji dan Sistem Baru Segera Berlaku
Analisis: Apa Makna di Balik Kenaikan Gaji ASN dan Sistem Total Reward 2025?