lifestyle

Tips Hindari Penipuan Wedding Organizer setelah Kasus Ayu Puspita yang Viral di Medsos

Kamis, 11 Desember 2025 | 16:35 WIB
Kasus WO Ayu Puspita menjadi pengingat penting agar calon pengantin memilih vendor secara cermat dan aman. Foto: Istimewa.

SEWAKTU.com - Ada satu peristiwa yang kembali ramai diperbincangkan belakangan ini, sebuah kasus yang membuat banyak calon pengantin tercekik secara finansial dan emosional.

Kasus dugaan penipuan wedding organizer (WO) yang melibatkan Ayu Puspita menjadi pengingat keras bahwa merancang pernikahan tidak hanya soal dekorasi indah, gaun memukau, atau venue yang megah.

Ada satu hal yang jauh lebih krusial yakni memilih wedding organizer yang benar-benar aman dan terpercaya.

Ratusan klien melaporkan mengalami kerugian besar setelah layanan pernikahan yang sudah dibayar penuh tidak terlaksana sebagaimana dijanjikan.

Banyak pasangan yang mengaku tidak mendapatkan venue, catering, atau bahkan tidak mendapatkan pelayanan apa pun di hari yang seharusnya menjadi salah satu momen terindah dalam hidup mereka. Total kerugian yang ditaksir? Puluhan miliar rupiah.

Baca Juga: Drama WO Ayu Puspita Terbongkar, 300 Korban dan Kerugian Puluhan Miliar

Kepolisian pun bergerak cepat. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengatakan bahwa Ayu Puspita dan satu tersangka lain berinisial D telah ditahan di Polres Metro Jakarta Utara.

Tiga tersangka lainnya kini ditangani langsung oleh Polda Metro Jaya. Proses hukum terus berjalan, tetapi jejak luka yang ditinggalkan bagi para korban tidak bisa hilang begitu saja.

Kasus ini kembali membuka mata publik: memilih wedding organizer bukan soal harga murah atau paket mewah, tetapi tentang integritas, transparansi, dan rekam jejak yang jelas.

Sebab, momen sakral pernikahan seharusnya memberikan kebahagiaan bukan meninggalkan trauma.

Mengapa Kasus Penipuan Wedding Organizer Bisa Terjadi?

Ada beberapa pola yang terlihat dari kasus-kasus penipuan WO yang muncul dalam beberapa tahun terakhir:

  • Banyak korban tergiur harga murah jauh di bawah standar.
  • Janji manis paket lengkap dengan bonus menggiurkan.
  • Tidak adanya kontrak tertulis yang jelas.
  • Pembayaran penuh di awal tanpa kontrol progres.
  • Identitas dan alamat WO tidak mudah dilacak.

Kasus Ayu Puspita hanyalah salah satu contoh dari bagaimana kurangnya kehati-hatian dapat berujung pada kerugian besar.

Mengingat pernikahan adalah acara yang hanya terjadi sekali (bagi banyak orang), risiko seperti ini seharusnya bisa diminimalisasi.

Halaman:

Tags

Terkini