4. Hindari Pembayaran Penuh di Awal
Lebih aman menggunakan sistem pembayaran bertahap:
- DP 20–30% di awal,
- pembayaran kedua setelah progres terlihat,
- pelunasan mendekati hari H.
Pembayaran penuh di awal membuka peluang vendor melarikan diri tanpa jejak. Sistem bertahap membuat kamu tetap memiliki kontrol atas jalannya persiapan.
5. Hati-Hati dengan Penawaran Murah Tak Masuk Akal
Harga paket WO yang sangat murah biasanya menyimpan risiko. Harga yang terlalu rendah daripada standar pasar dapat menandakan bahwa vendor tidak memiliki jaringan vendor valid atau hanya ingin menarik klien sebanyak mungkin sebelum menghilang.
Jika sebuah penawaran terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar memang begitu.
6. Jalin Komunikasi Intensif dan Terdokumentasi
Simpan semua:
- bukti transfer,
- invoice,
- chat WhatsApp,
- email,
- rekaman meeting,
- revisi kontrak.
Dokumentasi ini penting jika terjadi sengketa. Semua kesepakatan harus dilakukan secara tertulis, bukan hanya via percakapan lisan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Sudah Terlanjur Jadi Korban?
Jika wedding organizer tidak memenuhi janjinya, langkah-langkah berikut wajib dilakukan:
1. Kumpulkan seluruh bukti
Sertakan:
- bukti pembayaran,
- kontrak,
- bukti komunikasi,
- brosur,
- video atau foto lokasi (jika relevan).
2. Hubungi vendor secara resmi
Mintalah penjelasan tertulis dan solusi yang ditawarkan.
Artikel Terkait
Tegaskan Identitas Sunda, Rudy Susmanto Percantik Sentul dengan Ikon Kujang Raksasa
Wakil Wali Kota Bandung dan Anggota DPRD Jadi Tersangka Korupsi, Kejari Ungkap Penyalahgunaan Proyek SKPD
Dua Pejabat Jadi Tersangka Korupsi, Wali Kota Bandung Pastikan Layanan Publik Tetap Berjalan Normal
Drama OTT Bupati Lampung Tengah, Respons Resmi Partai Ini Bikin Publik Ramai!
KPK Tangkap Bupati Lampung Tengah, Parpol Pengusung Tanggapi Kasus
Bupati Lampung Tengah Terjaring OTT KPK, PDIP dan Golkar Sampaikan Sikap Resmi
Drama WO Ayu Puspita Terbongkar, 300 Korban dan Kerugian Puluhan Miliar