SEWAKTU.com - Biskuit sudah menjadi kudapan wajib bagi warga Britania yang sudah menjadi tradisi di negara tersebut selama ratusan tahun.
Kini warga Britania khusunya Inggris harus mengelami kekecewaan lantaran makanan ringan biskuit tersebut diprediksi akan langka dan menjadi barang mahal.
Dilansir AFP, hal ini dikarenakan efek domino Brexit yang menyebabkan nilai tukar mata uang Inggris yakni poundsterling ikut melambung.
Baca Juga: Suka Makan Telur? Ini 9 Manfaat Ajaib Telur untuk Tubuh
Salah satu merek biskuit ternama di Inggris McVitie’s Digestives mengatakan bahwa satu bungkus biskuit diperkirakan akan menyusut.
Satu bungkus biskuit yang biasanya berisi 500 gram akan dipangkas menjadi 400 gram bulan ini, setelah poundsterling yang mengalami kelemahan terus menaikkan biaya impor.
“Meningkatnya biaya bahan dan perubahan nilai tukar berarti telah menjadi lebih mahal untuk memanggang produk kami,” kata Nick Bunker, Inggris dan Irlandia managing director Pladis yang memiliki merek tersebut.
Baca Juga: Macam Jenis Kopi di Cafe, dari Espresso Hingga Flat White
Dia mengatakan bahwa perubahan itudirasa perlu “dalam masa-masa sulit ini”.
Keputusan Inggris pada 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa menyebabkan penurunan tajam nilai poundsterling terhadap euro dan dolar.
Seorang juru bicara perusahaan menolak perubahan tersebut merupakan hasil dari satu peristiwa spesifik seperti suara Brexit.
Baca Juga: Cara Membuat Kopi Ala Cafe Tanpa Mesin, Bisa Dicoba di Rumah
Namun pihaknya mengaku adanya perubahan kondisi pasar dan kenaikan biaya bahan baku.
Artikel Terkait
Makanan Non Halal di Makassar, Beragam Cita Rasa
Makanan Non Halal Makassar, Bervariasi Makanan yang Disajikan
Tempat Makan Enak dan Murah di Banda Aceh, Banyak Makanan Lezat
Makanan Khas di Aceh, Cita Rasa yang Otentik
Makanan Khas Banda Aceh, Kaya Akan Ragam Makananya