Sedangkan lorong rahasia, diduga menjadi tempat pelarian yang juga menghubungkan Kerajaan Majapahit dengan kerajaan lainnya. Konon Candi Kedaton memiliki dhanyang yang berupa kala raksasa.
Kala raksasa merupakan makhluk yang mirip kalajengking. Makhluk tersebut sering menampakkan diri di lorong-lorong Candi Kedaton. Kalajengking itu dipercayai sebagai lelembut dan bukan makhluk sebenarnya.
Di situs kompleks Kedaton, selain Candi Kedaton juga terkenal Sumur Upas, Letak Candi Kedaton berada di sisi kiri kompleks situs Kedaton, sedangkan Sumur Upas terletak di tengah-tengah situs.
Air pada Sumur Upas mengandung kadar racun yang sangat tinggi, sehingga air yang berasal dari Sumur Upas tidak bisa digunakan oleh manusia karena bisa merusak sistem saraf manusia. Air dari Sumur Upas hanya bisa digunakan untuk merendam atau memandikan pusaka-pusaka.
Sumur Upas juga dipercaya menjadi tempat latihan bagi ksatria-ksatria kerajaan dan kemudian melahirkan para prajurit yang tangguh. Konon, Sumur Upas ini juga merupakan terowongan yang bisa menembus sampai ke laut selatan.
5. KAMPUNG MAJAPAHIT
Trowulan, sebuah kecamatan yang mempunyai potensi wisata sejarah di Mojokerto, dipercaya oleh banyak arkeolog sebagai ibukota kerajaan Majapahit.
Salah satu kerajaan besar yang pernah ada di tanah Jawa. Banyak temuan, baik candi, petirtaan, bekas pemukiman, kanal, kolam besar serta sebaran kekunaan yang tersebar di area ini.
Terilhami oleh kemashyuran Majapahit dan potensi wisata purbakala yang demikian besar, maka sejak 2 tahun terakhir di beberapa titik kawasan Trowulan sedang disulap menjadi “Kampung Majapahit” Kampung Majapahit adalah kawasan pemukiman penduduk berupa deretan rumah tinggal berarsitektur Majapahit.
Rencana awal akan dibangun sebanyak 296 rumah bernuansa Majapahit yang disebar di tiga desa; Bejijong, Sentonorejo dan Jatipasar.
Tapi agaknya, jumlah rumah yang direnovasi jadi rumah berarsitektur Majapahit akan terus bertambah.
Boleh jadi, inisiator Kampung Majapahit adalah Soekarwo atau Pak De Karwo, gubernur Jawa Timur sendiri, lantaran dalam beberapa kali kesempatan mendengarkan pidato beliau.
Kemegahan, kemashyuran dan nama besar Majapahit selalu terselip di dalamnya. Agaknya Majapahit begitu menginspirasi beliau.
Tak pelak, anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Mojokerto pun digelontorkan untuk pengerjaan proyek ini sejak tahun 2014.
Rumah di Kampung Majapahit berbahan bata merah jenis press tanpa finishing plester. Dinding bata merah yang tetap terbuka memunculkan kesan alami dan ramah lingkungan yang begitu kuat.
Artikel Terkait
Wisata Alam Populer di Mojokerto, Wisata yang Sangat Disarankan Untuk Dikunjungi
Wisata Alam Terbaru Kawasan Mojokerto, Dijamin Kalian Akan Puas Berwisata Disini
Daftar Wisata Alam Terbaik di Mojokerto, Memiliki Keindahan yang Luar Biasa
Wisata Alam Mojokerto Terdekat, Tempatnya Sejuk dan Pemandanganya Keren
Lebih Dekat dengan Curug Barong, Wisata Curug di Bogor yang Menyimpan Keindahan Alam Tak Tertandingi