Menurut Psikologi Tentang Cinta, 17 Fakta Tentang Cinta Menurut Para Ahli

- Jumat, 16 September 2022 | 22:32 WIB
Illustrasi Menurut Psikologi Tentang Cinta, 17 Fakta Tentang Cinta Menurut Para Ahli
Illustrasi Menurut Psikologi Tentang Cinta, 17 Fakta Tentang Cinta Menurut Para Ahli

Fromm, salah satu tokoh psikologi mengatakan bahwa, orang yang berkepribadian sehat adalah orang yang memiliki cinta yang produktif. Cinta produktif berbeda dengan cinta erotis, karena cinta itu berupa aktivitas seperti cinta pada sesama, cinta pada anak ibu, dan sebagainya.

Cinta produktif memiliki empat kualitas, yaitu kasih sayang, tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Berbagi makanan dengan pengemudi becak atau membantu nenek menyeberang jalan adalah contoh kecil dari cinta yang produktif. Jadi buang kemalasan kamu dalam cinta dan hidupkan cinta yang produktif.

Karya A. Setyawan, S.J., ini mengingatkan kita bahwa cinta kerap diutarakan tetapi sedikit dipahami. Analisa soal cinta berawal dari pengalaman, emosi dan peristiwa. E-book ini menyampaikan kekayaan dari spektrum cinta. Bahwa, cinta adalah bagian terpenting dari kemanusiaan kita.

5. Bergandengan Dengan Kekasih Dapat Meredakan Stres

Jika kamu mengalami hari yang buruk dan tidak tahu harus berbuat apa maka kamu bisa memegang tangan kekasihmu. Penelitian telah menunjukkan bahwa menyentuh orang yang dicintai dapat meredakan ketegangan dan membuat seseorang lebih merasa santai. Oleh karena itu, menggandeng tangan kekasih yang sedang dalam hubungan yang antusias bisa menjadi dukungan moral yang sangat efektif. Namun, efek ini juga dipengaruhi oleh seberapa dekat hubungan tersebut.

6. Tidak Butuh Waktu Lama Untuk Jatuh Cinta

Cinta bisa datang tiba-tiba. Ketika kamu melihat seseorang dalam sekejap mata, hanya butuh seperlima detik untuk sebuah pesan dari saraf otak untuk bereaksi.

Tahukah kamu bahwa ketika orang jatuh cinta, ada 12 daerah saraf di otak yang terlibat? Ketika kita memikirkan orang yang kita cintai, kita melepaskan hormon neurotransmitter seperti oksitosin, dopamin, vasopresin, dan adrenalin ke seluruh otak.

7. Terasa Mirip Dengan Pasangan Setelah Menjalani Hubungan yang Lama

Sering kali kita fokus pada ekspresi wajah dan kesamaan raut wajah, mereka akan terlihat mirip bagi orang yang sudah lama menikah. Menurut mitos yang berkembang, hal yang sama berarti itu sebenarnya permainan.

Tapi apa penjelasannya? Secara ilmiah, kesamaan dapat dikaitkan dengan konsumsi makanan dan kesamaan lingkungan. Secara psikologis, interaksi kepribadian dan empati yang berlangsung lama berkontribusi untuk membentuk suatu kemiripan pada pasangan.

Baca Juga: 5 Ciri Pria Selingkuh Menurut Psikologi, Jangan Emosi dan Bicarakan Baik-baik Dulu Setelah Melihat Ciri Ini!

8. Hubungan Jarak Jauh Dapat Bertahan Lama

Banyak orang menganggap bahwa hubungan jarak jauh tidak mungkin bertahan dalam waktu yang lama. Sayangnya, situasinya ditentukan dengan cara lain. Tidak semua orang bisa memilih kondisi ideal.

Jika dilihat dari sudut pandang psikologis, ada dua faktor yang dapat mempertahankan suatu hubungan, yaitu dengan berbagi informasi yang intim dan berbagi perspektif yang sama sebagai pasangan ideal. Ketika kedua kondisi terpenuhi, pasangan jarak jauh akan memiliki tingkat kepuasan dan stabilitas yang sama sebagai pasangan yang secara geografis bersama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X