Kota Bogor Jadi Proyek Percontohan Program Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas

SEWAKTU.com – Kota Bogor ditetapkan sebagai pilot project nasional program Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Berbasis Komunitas, yang diusung Sentra Cipta Mandiri (SCM) dari Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM).

Soft launching program dilakukan pada Senin (5/5/2025) di Sukamulya, Kelurahan Sukasari, Bogor Timur.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), bersama Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, jajaran kementerian terkait, serta berbagai perwakilan lintas instansi.

Wali Kota Dedie A. Rachim mengatakan, program SCM merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang penghapusan kemiskinan ekstrem.

Baca Juga: Gelar Rapat Paripurna, DPRD Kota Bogor Keluarkan 23 Rekomendasi Evaluasi atas LKPJ Wali Kota Tahun 2024

SCM ditargetkan menjadi embrio pemberdayaan berbasis komunitas di wilayah perkotaan melalui pembentukan kelompok kerja.

“Ke depan, ini akan mendukung peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Dedie.

SCM dibangun di atas lahan seluas 2.600 meter persegi dan dibagi ke dalam berbagai kelompok kerja, mulai dari deteksi dini adiksi non-zat dan kesehatan jiwa, Bank Sampah Siliwangi, pertanian terpadu, sanggar seni, majelis taklim, UMKM, hingga pelatihan keterampilan masyarakat.

Menurut Dedie, program ini telah menunjukkan geliat produktif dengan berbagai pelatihan seperti urban farming, pengelolaan sampah, hingga rehabilitasi sosial.

Baca Juga: DPRD dan Pemkot Bogor Sepakat Berantas Minuman Keras Ilegal, Izin Peredaran Dibatasi

Sementara itu, Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan, SCM Bogor merupakan langkah awal kolaborasi lintas lembaga dalam rangka pengentasan kemiskinan secara sistematis.

“Program ini akan direplikasi sebanyak mungkin di berbagai daerah. Ini bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi persoalan sosial, khususnya di kota-kota besar,” ungkap Cak Imin.

Target jangka panjang program ini adalah menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada tahun 2026, dan kemiskinan relatif turun hingga maksimal 5 persen pada 2029.

Baca Juga: Tutup Masa Sidang Kedua, DPRD Kota Bogor Sampaikan Hasil Reses dan Kinerja Dewan