Penerima beasiswa desa harus berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki prestasi akademik yang baik.
Ia juga memberi ruang bagi desa yang memiliki kemampuan anggaran lebih untuk menambah jumlah penerima beasiswa.
“Yang berhak mendapatkan beasiswa adalah warga berprestasi yang tidak mampu secara ekonomi. Jika desa memiliki anggaran tambahan, tentu bisa memperluas manfaatnya,” tegasnya.
Program Satu Desa Satu Sarjana akan menjadi proyek jangka panjang yang melibatkan sinergi antara pemerintah daerah, desa, dan perguruan tinggi.
Rapat pembahasan kali ini menjadi langkah awal penyusunan teknis pelaksanaan, termasuk pengaturan pembiayaan dan skema kerja sama lintas sektor.
Dengan program ini, Pemkab Bogor berharap setiap tahun dapat melahirkan ratusan lulusan sarjana dari berbagai desa.
Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menggerakkan pembangunan di wilayah masing-masing.
“Ini bukan sekadar program pendidikan, tetapi investasi masa depan bagi Kabupaten Bogor. Kita ingin setiap desa memiliki generasi cerdas yang mampu membawa perubahan,” tutup Bupati Rudy. (ADV)
Artikel Terkait
Kota Bogor Raih Dua Penghargaan Pramuka Jawa Barat, Dedie Rachim Terima Piagam Mabicab
Hadiri Rakor Penanganan Infrastruktur, Pemkot Bogor Dorong Kepastian Bantuan dari Pemprov Jabar
Jenal Mutaqin Sambut Rombongan Pemkab OKU di Balai Kota Bogor: Bahas Pajak, BUMD, hingga Tata Kelola Perkotaan
Puluhan CPNS Pemkot Bogor Ikuti Orientasi, Dedie Rachim Tekankan Pentingnya Profesionalitas dalam Bekerja
Pemkot Bogor Terapkan Satu Komando untuk Percepat Penurunan Stunting, Jenal Mutaqin: Kita Fokuskan Tindakan..
Kenang Jasa Para Pahlawan, Pemkab Bogor Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Seluruh Perangkat Daerah