3. Koneksi Sosial sebagai Kunci Kesehatan Mental
Interaksi sosial berperan penting dalam menjaga kesehatan mental di usia senja. Menjalin hubungan dengan keluarga, teman, atau bergabung dalam komunitas dapat mengurangi risiko kesepian.
Studi menunjukkan, orang yang aktif secara sosial cenderung memiliki kondisi mental yang lebih baik serta risiko depresi yang lebih rendah.
4. Bersikap Lembut pada Diri Sendiri
Menghadapi keterbatasan di usia 70-an dengan bijak sangatlah penting. Menghargai pencapaian kecil dan mengakui batasan yang ada adalah bentuk kasih sayang pada diri sendiri.
Menjadi lebih lunak pada diri sendiri dapat mengurangi tekanan batin dan menjaga kesehatan mental.
Baca Juga: Tegas! Pimpin Retreat Kabinet Merah Putih di Akmil, Ini Pesan Prabowo untuk Para Menteri
5. Rutin Beraktivitas Fisik untuk Otak yang Sehat
Olahraga, meskipun ringan seperti berjalan atau yoga, bermanfaat bagi otak. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, membantu menghindari penurunan kognitif, serta meningkatkan suasana hati.
Konsistensi dalam berolahraga dapat memicu pelepasan endorfin, membuat tubuh lebih rileks dan bahagia.
6. Hindari Alkohol dan Rokok
Menjaga pola hidup sehat menjadi lebih penting di usia 70-an, terutama terkait konsumsi alkohol dan rokok.
Keduanya diketahui berdampak buruk pada otak dan tubuh, seperti merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Baca Juga: Belum Dijual di Indonesia, Segini Biaya Pajak IMEI Jika Beli iPhone 16 di Singapura
Mengurangi atau berhenti dari kebiasaan ini memberikan efek positif pada kesehatan mental dan fisik.
Artikel Terkait
5 Arti Bahasa Tubuh dari Tatapan Mata, Salah Satunya Jadi Pertanda Jatuh Cinta
Ingin Jago Public Speaking? Coba Terapkan 6 Bahasa Tubuh Ini Agar Tidak Terlihat Gugup
Mengungkap 7 Bahasa Tubuh Seseorang Sedang Cari Muka di Hadapan Kamu, Cepat Hindari!
Jangan di Biasakan! 5 Bahasa Tubuh Ini Bisa Membuat Kamu Terlihat Gugup di Depan Orang Lain
Suka Menyilangkan Kaki Saat Berdiri? Ternyata Ini Arti Bahasa Tubuh Tersebut Menurut Psikologi
Sejarah dan Filosofi di Balik Tumpeng, Hidangan Simbolik Perayaan di Indonesia