Otak yang masih berkembang membuat mereka rentan mengalami gangguan kepribadian dan mental yang lebih parah di masa depan.
Baca Juga: Waspada Bahaya Kesehatan Mental Akibat Kecanduan Digital! Ini Saran dari Psikiater RS Marzuki Mahdi
“Jika terjadi pada remaja, risikonya adalah gangguan jiwa berat saat dewasa,” ujarnya.
Penanganan kecanduan judi tidak cukup mengandalkan tekad berhenti.
Perawatan medis diperlukan, termasuk pemberian obat antidepresan dan terapi otak seperti Transcranial Magnetic Stimulation.
Psikoterapi melalui metode Cognitive Behavior Therapy dan Motivational Interviewing membantu pasien memahami pola pikir keliru dan mengelola dorongan berjudi.
Dalam kasus berat, rehabilitasi rawat inap maupun rawat jalan dibutuhkan untuk memulihkan fungsi kehidupan.
Selain pengobatan, dukungan keluarga memegang peran penting. Penderita tidak boleh dijauhi, melainkan didampingi dengan kasih sayang dan lingkungan yang suportif.
Lahargo juga mendesak pemerintah untuk menutup akses judi online serta menindak tegas penyelenggaranya.
“Pasien perlu pengobatan, konseling, dan sistem dukungan yang kuat. Jangan menghakimi, tapi dampingi. Negara pun harus hadir melalui regulasi yang jelas untuk melindungi masyarakat dari ancaman judi online,” tegasnya.***
Artikel Terkait
Jawaban Budie Arie, Terkait Judi Online 11 Orang Pegawai Kekomdigi Ditangkap PolisiTelah Menetapkan 14 Orang Tersangka
TB Hasanuddin Soroti Keterlibatan Pegawai Kemenkomdigi dalam Kasus Judi Online: Desakan untuk Meutya Hafid Bersihkan Kementerian
Dugaan Promosi Judi Online Oleh Deny Cagur
Polisi Gencar Usut Judi Online, LKDI Minta Tindak Influencer yang Terlibat
Tegas Berantas Judi Online, Kominfo Siap Dukung Proses Hukum dan Keamanan Data
Sinopsis Film Runner Runner (2013): Ketika Justin Timberlake dan Ben Affleck Terjebak dalam Pusaran Judi