Pernah merasa cinta yang sempurna di segala hal? Itu adalah akibat dari hormon PEA. Hormon ini juga berkontribusi pada bias ke arah yang positif.
Tingginya hormon PEA membuat pria kehilangan logikanya, sehingga membuat ia berpikir bahwa pasangannya adalah sosok sempurna yang tidak kekurangan sesuatu apa pun.
Selain itu, hormon oksitosin yang turut terproduksi di otak pria saat jatuh cinta juga membuatnya akan berpikir demikian sehingga perasaan yang tercipta bisa lebih kuat lagi.
Atas dasar itu, saat otak pria dipenuhi hormon-hormon tersebut, mereka akan merasa nyaman dan tidak tertarik dengan orang lain.
8. Tampak Selalu Waspada
Para yang sedang jatuh cinta memiliki ‘persenjataan emosional’ untuk melindungi diri agar tidak menyakiti perasaannya. Hal ini adalah bentuk respons langsung terhadap rasa takut akan penolakan.
Namun, tak sedikit pula pria yang mampu mengekspresikan emosinya tentang kerentanan mereka.
Baca Juga: 10 Fakta Psikologi Orang Berbohong, Sekali Berbohong Pasti Akan Terus Berbohong
9. Selalu Ingin Membahagiakan Pasangan
Saat pria jatuh cinta, ia cenderung mencari cara untuk memenuhi kebutuhan orang yang dicintainya. Hal ini adalah bentuk perhatian dalam mengekspresikan cinta kepada pasangannya.
Bisa juga dikatakan bahwa kondisi tersebut adalah bentuk usaha pria untuk menunjukkan betapa berartinya sosok pasangan dalam hidupnya.
10. Lebih Sering Mengatakan “Kita” daripada “Saya”
Saat pria sedang jatuh cinta, mereka cenderung akan mengubah gaya bahasa sehari-hari.
Mereka pun—pria—akan lebih sering menyebutkan “kita” daripada “saya”, terutama saat membicarakan rencana masa depan atau membuat keputusan.***