Cara Mengatasi Suami Selingkuh Menurut Psikologi, Perselingkuhan Itu Salah Apapun Alasannya!

- Senin, 26 September 2022 | 07:29 WIB
Ilustrasi Cara Mengatasi Suami Selingkuh Menurut Psikologi, Perselingkuhan Itu Salah Apapun Alasannya! (Foto/Freepik.)
Ilustrasi Cara Mengatasi Suami Selingkuh Menurut Psikologi, Perselingkuhan Itu Salah Apapun Alasannya! (Foto/Freepik.)

SEWAKTU.com - Ini dia cara mengatasi suami selingkuh menurut Psikologi. Dari sekian banyak cobaan dan masalah membesarkan keluarga, perselingkuhan mungkin yang paling berat. Tentu saja, sulit untuk memaafkan pasangan yang mengkhianati janji suci pernikahan dan wajar jika Anda merasa sedih, patah hati dan dikhianati jika Anda tidak dapat menahan emosi Anda.

Hal tersebut dapat menjadi lebih buruk jika dari pernikahan sudah memiliki anak, yang dapat membuat Anda lebih sulit untuk memilih untuk tinggal di keluarga yang sudah tercemar atau melanjutkan hidup Anda dengan mengorbankan kesejahteraan anak-anak Anda. Lantas, apa saja cara mengatasi suami selingkuh menurut Psikologi?

Meskipun diselingkuhi sangat menenangkan, bukan berarti Anda harus terjebak selamanya dan tidak bisa melanjutkan hidup Anda. Berikut adalah beberapa cara mengatasi suami selingkuh menurut Psikologi.

Baca Juga: 8 Fakta Psikologi Orang Mudah Menangis, Menangis Bukan Berarti Lemah Lho!

1. Jangan salahkan diri sendiri

Istri yang diselingkuhi suaminya sering kali justru menyalahkan dirinya sendiri. "Mungkin saya kurang baik, kurang cantik, kurang berwawasan luas," dan berbagai afirmasi negatif lainnya yang membuat Anda makin terpukul. Stop! Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas perselingkuhan yang dilakukan suami Anda.

Bagaimanapun perselingkuhan selalu salah, apa pun alasannya. Maka jika Anda ingin melanjutkan pernikahan dan berusaha berdamai dengan kesalahan besar ini, mulailah dengan tidak menyalahkan diri Anda.

2. Stop membenci pelakor

Tidak mudah, namun membenci pelakor atau wanita yang diselingkuhi suami Anda sangat membuang energi. Suami Andalah yang berjanji akan sehidup semati dengan Anda, bukan si pelakor.

"Jika Anda membuang energi memikirkan si pelakor, maka Anda akan tak ada habisnya membandingkan diri Anda dengannya, dan ini bisa berujung dengan Anda membenci diri Anda sendiri.

Anda pikir Anda menghakimi si pelakor, padahal Anda justru sedang menghakimi diri Anda sendiri," jelas Caroline Madden, MFT, PhD, psikolog, terapis pernikahan, dan penulis Fool Me Once: Should I Take Back My Cheating Husband?.

Walau Anda pikir Anda lebih hebat, lebih cantik, dan lebih segalanya daripada si pelakor, membandingkan dirinya dengan diri Anda akan selalu membuat Anda lebih rugi. "Jika Anda terus memikirkan si pelakor, artinya Anda sedang terus-menerus menyakiti diri Anda sendiri lagi, lagi, dan lagi," ujar Madden.

Baca Juga: 10 Psikologi Menangis Tanpa Sebab, Apakah Kalian Pernah Atau Suka Menangis Tanpa Sebab?

3. Jangan biarkan orang lain mendikte Anda

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X