news

Korban Selamat Bom Hiroshima, Begini Kisah Tsutomu Yamaguchi

Jumat, 5 Agustus 2022 | 23:25 WIB
Korban Selamat Bom Hiroshima, Begini Kisah Tsutomu Yamaguchi. (Jemal Countess/WireImage)

Jembatan-jembatan di Hiroshima telah hancur. Yamaguchi ingat, di sebuah sungai, dengan wajah dan lengan penuh luka akibat bom atom, ia terpaksa berenang melewati tumpukan mayat yang mengambang agar bisa sampai ke stasiun.

Sesampainya di stasiun, kereta yang dinaiki Yamaguchi penuh dengan penumpang yang mengalami luka bakar akibat bom. Kebanyakan dari mereka berada dalam keadaan linglung. Hari itu Yamaguchi naik kereta malam ke kampung halaman di Nagasaki. Tempat ia lahir dan menghabiskan masa kecilnya. Tempat keluarganya tinggal dan ia berharap mendapatkan rasa aman dan perawatan di sana. Sama sekali ia tidak tahu, apa yang akan segera menimpanya.

Baca Juga: Mengapa Hiroshima dan Nagasaki Menjadi Target Bom Atom AS?

Nagasaki, 9 Agustus 1945

Tiba di Nagasaki tanggal 8 Agustus 1945, Yamaguchi langsung mengunjungi sebuah rumah sakit untuk dirawat oleh seorang dokter yang tidak lain adalah teman sekolahnya. Namun karena luka bakar yang menghitam di lengan dan wajahnya, dokter itu tidak dapat langsung mengenali Yamaguchi. Saat ia kembali ke rumah penuh dengan bebatan perban, ibunya bahkan sempat mengira ia hantu.

Meski sama sekali belum pulih dari luka-lukanya, Yamaguchi memutuskan berangkat ke kantor Mitsubishi kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 untuk melapor. Arus informasi saat itu berbeda jauh dengan sekarang. Hari itu, orang-orang di Nagasaki sama sekali tidak tahu apa yang telah menimpa Hiroshima.

Sekitar pukul 11 pagi, ia bertemu dengan seorang direktur yang menginginkan laporan penuh tentang kejadian di Hiroshima. Ia pun melaporkan semua yang ia ingat, tentang cahaya yang membutakan mata, tentang suara ledakan yang menulikan telinga.

Namun atasannya ragu dan bertanya, bagaimana mungkin sebuah bom bisa menghancurkan keseluruhan kota?

Tepat pada saat itulah, saat Yamaguchi hendak menyakinkan atasannya, kilatan cahaya membutakan yang sama seperti di Hiroshima kembali terlihat. Yamaguchi tersungkur ke lantai, lukanya kembali menganga, kali ini luka itu penuh debu dari bangunan yang hancur di sekitarnya.

“Saya pikir, awan jamur itu telah mengikuti saya dari Hiroshima,” ujar Yamaguchi kepada harian The Independent. Untuk kedua kalinya, Yamaguchi kembali mengalami ledakan bom atom, kali ini, ia juga selamat.

Yang ada dalam ingatan Yamaguchi saat itu adalah anak dan istrinya. Yamaguchi bergegas pergi dari reruntuhan kantornya menuju rumah. Ketakutannya membuncah ketika melihat satu sisi rumahnya telah menjadi puing-puing. Namun ternyata, istri dan anaknya yang saat itu berusia 5 bulan selamat dan hanya menderita luka ringan. Hari itu, istri Yamaguchi bersama bayinya pergi keluar rumah guna mencari salep untuk obat luka bakar suaminya. Saat bom menghajar, ia dan bayinya berlindung di sebuah lorong.

Seperti Apa Kalau Bom Atom Menghantam?

Hidup memang seringnya ironis. Jika saja Yamaguchi tidak terluka akibat bom atom di Hiroshima, istri dan bayinya hari itu mungkin tidak akan keluar rumah untuk mencari salep kulit. Kemungkinan mereka akan tetap tinggal di rumah dan terbunuh bom atom Nagasaki.

Baca Juga: Dampak Bom Hiroshima dan Nagasaki Terhadap Kemerdekaan Indonesia, Begini Penjelasannya

 Kampanye lawan penggunaan senjata nuklir

Bom atom kedua yang dijatuhkan tanggal 9 Agustus 1945 dijuluki Fat Man dan membunuh sedikitnya 74.000 orang di Nagasaki. Sebelum kedua bom atom tersebut dijatuhkan, Amerika telah terlebih dahulu membombardir sejumlah kota di Jepang.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB