Kini Giliran Guru Ngaji Di Depok Yang Terungkap Cabuli 10 Muridnya Yang Masih Di Bawah Umur

Sewaktu.com -- Berita tentang kasus kekerasan seksual oleh oknum guru ngaji seolah terus terungkap tak ada hentinya. Belum usai pemberitaan pemerkosaan terhadal santriwati di Bandung, Jawa Barat, Polisi sudah mengungkap fakta baru.

Kini, pihak kepolisian mengungkap kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang guru ngaji asal Depok, Jawa Barat.

Pelaku pencabulan merupakan seorang guru ngaji berinisial MMS. Diberitakan, MMS telah melakukan pencabulan terhadap 10 muridnya yang masih berusia di bawah umur di Depok.

Baca Juga: Lirik Lagu Dulu Danar Widianto: Pria Asal Purwokerto Peserta X Factor Indonesia yang Trending 1 YouTube

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan, kasus ini terungkap setelah salah satu korban akhirnya mengadukan kejadian pencabulan yang dialaminya kepada orangtuanya.

Mendengar pengaduan purrinya, orang tua korban langsung melaporkan kasus pencabulan tersebut ke pihak berwajib.

"Orang tua saling cerita ke orang tua lainnya yang diterima anak-anaknya, ternyata ada 10 korban pelecehan seksual," ungkap Zulpan di Polres Depok, Selasa, 14 Desember 2021.

Baca Juga: Dipendam 10 Tahun, Eks Polwan Buka Suara: Masa Depan Saya Hancur karena Bapak

Zulpan mengungkapkan dari hasil pemeriksaan, modus pelaku melakukan pelecehan seksual dengan bujuk rayu dan intimidasi terhadap korban untuk mengikuti kemauan bejat pelaku.

"Modus pelaku ini melakukan bujuk rayu dan ada intimidasi terhadap korban untuk mengikuti kemauannya," kata Zulpan.

Zulpan menuturkan pelaku melakukan aksi bejatnya dengan cara memaksa para korbannya memegang alat vital pelaku untuk kemudian dikocok.

Baca Juga: Biodata Si Penguasa Tanah Abang Haji Lulung, Dari Pebisnis Sukses Sampai Politikus

Usai melampiaskan hasrat bejat pelaku yang dituruti para korban, pelaku kemudian memberikan muridnya uang 10 ribu untuk tutup mulut.

"Jadi pelaku ini eminta dan memaksa korban untuk memegang alat vital pelaku, dan memberikan uang Rp10 ribu kepada para korban," jelas Zulpan.

Lebih bejatnya lagi, kata Zulpan, pelaku ini melakukan aksinya majelis taklim Fisabilillah, tempat mengaji para korban.