Banyak cerita dari kakak tingkat tentang sulitnya mengelola acara, dari kegagalan hingga pengeluaran dana pribadi akibat kurangnya sponsor. Namun, saya justru merasa tertantang.
Awalnya, saya memiliki ambisi untuk menyelenggarakan acara besar. Namun, realitas berbicara lain.
Ketika dihadapkan dengan anggaran dana yang terbatas, kami harus bekerja keras mencari sponsor.
Baca Juga: Menghargai Jejak Prestasi: HA IPB AWARDS 2024 Rayakan Keberhasilan Alumni Terpilih
Meski menghadapi berbagai tantangan, kami akhirnya berhasil mendapatkan dukungan dari beberapa perusahaan besar, dan acara kami pun sukses.
Di semester ini, saya juga menyadari bahwa status sebagai mahasiswa memberi banyak peluang untuk mengikuti berbagai acara di luar kampus.
Saya mulai aktif di organisasi kampus dan terlibat dalam berbagai acara, termasuk konser musik, meskipun hanya sebagai volunteer.
Dari sini, saya mendapatkan pengalaman berharga tentang bagaimana komunikasi digital diterapkan dalam dunia nyata.
Semester Keempat: Personal Branding dan Dunia Digital
Kini, di semester keempat, saya semakin menemukan arah yang ingin saya tuju. Saya mulai mendalami konsep personal branding dan menyadari bahwa media sosial seperti Instagram dan TikTok dapat dimanfaatkan lebih dari sekadar berbagi momen.
Platform ini bisa menjadi sarana untuk menunjukkan keahlian dan membangun citra profesional, yang tentunya membuka peluang di dunia kerja.
Selain itu, saya juga mulai memperdalam keterampilan menulis melalui mata kuliah Penulisan Media.
Baca Juga: FAO Angkat Dr. Yurdi Yasmi yang Merupakan Alumni IPB Sebagai Direktur Baru
Saya belajar cara menyampaikan pesan dengan efektif agar informasi dapat diterima dengan baik oleh audiens.
Sejauh ini, saya bersyukur bisa berkuliah di Komunikasi Digital dan Media IPB University.