Perjalanan Empat Semester: Menjadi Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media di IPB University

Kami bukan hanya sekadar teman nongkrong, tetapi juga menjadi sistem pendukung satu sama lain dalam menghadapi berbagai tantangan akademik.

Semester Kedua: Menghadapi Tantangan Public Speaking

Setelah melewati masa adaptasi di semester pertama, saya mulai menemukan ritme belajar di semester kedua.

Dua mata kuliah yang paling berkesan bagi saya adalah Praktik Public Speaking dan Festival Budaya.

Baca Juga: Solidaritas Alumni IPB: Bantuan Huntara dan Donasi untuk Warga Pabuaran

Dalam Praktik Public Speaking, saya dituntut untuk berbicara di depan kelas setiap minggu, bahkan harus mengadakan seminar atau penyuluhan di luar kampus.

Awalnya, berbicara di depan umum terasa menegangkan, tetapi seiring waktu saya mulai menikmatinya.

Sementara itu, Festival Budaya menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Saya dipercaya menjadi ketua kelompok yang bertanggung jawab menampilkan budaya Riau.

Mengelola tim, mempersiapkan tarian tradisional, makanan khas, serta memastikan acara berjalan lancar bukanlah tugas mudah.

Baca Juga: 14 Alumni Terpilih Berprestasi Terima Penghargaan di HA IPB Awards 2024

Namun, dari pengalaman ini saya belajar banyak tentang manajemen acara, kepemimpinan, dan kerja tim.

Semester Ketiga: Menemukan Passion di Dunia Event Organizer

Di dua semester awal, saya masih bingung saat ditanya ingin menjadi apa setelah lulus. Namun, semester ketiga menjadi titik balik bagi saya.

Pada semester ini, saya menemukan minat yang kuat di bidang event organizer.

Ada satu mata kuliah yang menjadi tantangan besar bagi mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, yaitu mata kuliah penyelenggaraan acara.