5 Psikologi Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Jangan Sampai Dibutakan Cinta!

- Rabu, 28 September 2022 | 23:12 WIB
Ilustrasi 5 Psikologi Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Jangan Sampai Dibutakan Cinta! (Foto/Pinterest.)
Ilustrasi 5 Psikologi Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Jangan Sampai Dibutakan Cinta! (Foto/Pinterest.)

2. Crush on Someone Nearby Without Initiating a Romantic Relationship

Berbeda kasus dalam arti cinta bertepuk sebelah tangan kedua. Si pencinta bisa jadi dekat dengan sosok yang dicintainya, fisik maupun emosional. Akan tetapi, karena beberapa alasan pencinta tidak bisa menyatakannya atau sudah menyatakan, namun tidak bisa dibalas.

Contoh jenis ini adalah sepasang sahabat karib, yang dari kecil bersama. Salah satunya mencintai, namun karena kekhawatiran merusak hubungan persahabatan akhirnya si pecinta ini memendam rasa cintanya.

3. Pursuing the Love Object

Arti cinta bertepuk sebelah tangan ini yang biasa kita jumpai, terutama pada remaja pria. UL dalam jenis ini berilaku mengejar-ngejar sosok yang dicintainya. UL jenis ini didasari oleh keinginan si pencinta untuk memiliki orang yang dicintainya.

Keinginan ini ditunjukkan lewat usaha untuk mendapatkan cintanya. Jenis ini biasanya tampak pada seseorang yang mengejar-ngejar sosok idamannya lewat mengajak kencan, lebih sering SMS, menunjukkan perhatian, dan lainnya.

Baca Juga: 10 Fakta Psikologi Orang Berbohong, Sekali Berbohong Pasti Akan Terus Berbohong

4. Longing for a Past Lover

Tidak bisa move on? Berarti kamu sedang dilanda UL macam ini. Saat putus, seringkali ada satu pihak yang tidak menyutujui, sehingga masih menyisakan rasa terhadapnya meski sudah tidak memiliki ikatan lagi.

Perasaan ini biasanya ditunjukkan lewat ketergantungan terhadap mantan, putusnya hubungan menyisakan kerinduan pada sosok mantan kekasih alias gak bisa move on. Apakah kamu pernah mengalami arti cinta bertepuk sebelah tangan yang satu ini?

5. Unequal Love Relationship

Jenis terakhir ini memiliki perbedaan dari jenis-jenis sebelumnya. Perbedaannya terletak di ikatan hubungan. Sepasang kekasih telah membentuk komitmen dalam sebuah hubungan, bisa berbentuk status pacaran atau pernikahan.

Akan tetapi, perasaan yang dimiliki keduanya berbeda satu sama lain. Contoh konkritnya bisa dilihat pada pernikahan hasil penjodohan. Si pria sangat mencintai wanita pilihan orang tua, namun wanitanya tidak.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X