SEWAKTU.com - Sekumpulan sarung teronggok di atas panggung. Membentuk bulatan, entah telur, entah batu, entah sesuatu. Dari dalam sarung, keluar muka orang seolah menunjukkan wajah asli masing-masing dari setiap onggokan sarung-sarung itu.
Sebuah aksi pembuka dari pementasan teater sekelompok seniman Bogor lintas pendidikan, lintas generasi, dan lintas seni. Sebuah pementasan bersama yang dikemas dengan balutan nuansa ramadan dengan konsep pertunjukan amal.
Gautama Teater SMA Citra Nusa Cibinong Bogor menginisiasi pentas amal ini dengan tajuk IFT[ART]ISTIK di gedung Kamuning Gading Kota Bogor, Sabtu (30/3/2024). Pementasan ini tak hanya menampilkan aksi para aktor Gautama Teater, tapi juga melibatkan sejumlah kelompok dan beberapa seniman Bogor.
Baca Juga: Rayakan Hari Teater Sedunia, Seniman Teater Kota Bogor Luncurkan Buku Antologi Naskah Drama
Pementasan teater ini adalah rangkaian dari fragmen-fragmen yang disebut sebagai "Skenografi Instalasi Rindu" dari pembukaan oleh Gautama Teater dengan opening act-nya, rangkaian cerita, penyerahan donasi, hingga penutupan dengan berbuka puasa bersama.
Konsep Pementasan
Sutradara pementasan Skenografi Instalasi Rindu, Nana Gemblong menjelaskan konsep pementasan teater ini adalah sebuah praktik latihan dasar teater. Pementasan disusun dengan fragmen-fragmen berupa latihan dasar teater seperti olah tubuh, latihan artikulasi, latihan blocking, dan latihan dasar yang lainnya.
Namun Nana menegaskan, setiap fragmen tersebut diberi narasi agar membentuk sebuah cerita utuh tentang bagaimana kerinduan itu tercipta. Cerita pun disusun dengan urutan waktu untuk menggambarkan serentetan peristiwa di masa lalu yang kemudian menimbulkan rasa rindu.
"Kerinduan adalah suatu keadaan yang tersusun dari rentetan peristiwa di masa lalu. Maka pertunjukan ini disusun berdasarkan urutan waktu. Ada kebiasaan kebiasa di masa lalu yag sering dilakukan manusia sebagia makhluk bermain (Homo Ludens) kemudian semakin dewasa manusia akan menjadi makhluk pekerja dan konsumtif," kata Nana usai pementasan.
Baca Juga: Teater Pelajar Ramaikan Gebyar Drama 2024, Pentas Kolaborasi Budaya hingga Kisah Pilu Keluarga
Sementara terkait frase judul "Instalasi Rindu", Nana menjelaskan bahwa dirinya ingin menunjukkan sebuah kontemplasi akan perjalanan hidup manusia menuju kedewasaannya sebagai makhluk bereksistensi, makhluk sosial, dan makhluk spiritual.
Latihan Dasar Jadi Pementasan Teater
Nana mengaku memilih konsep ini karena ingin menuntaskan program Basic Act Project di Gautama Teater. Menurutnya, pola-pola latihan dasar bisa jadi pertunjukan yang membawa narasi utuh.
Ia menceritakan bahwa konsep ini pernah diterapkan di Studi Teater Dipokersen. Kini, konsep yang sama ia gunakan di Teater Gautama agar para aktornya memiliki dasar yang lebih kuat. Tujuannya, kata Nana, adalah bisa kembali tampil maksimal di Festival Teater Madya 2024.
"Konsep ini sebetulnya tercipta 2018 di Studi Teater Dipokersen. Waktu itu terbentuk dari program basic act project Dipokersen. Nah, konsep ini saya bawa untuk Gautama Teater agar mereka memiliki basic lebih kuat supaya bisa kembali tampil maksimal di Festival Teater Madya 2024," ujar Nana.
teaterBaca Juga: Teater Kampus Universitas Pakuan Bogor Cerita Jerat Judi Online di Gebyar Drama 2024
Artikel Terkait
Esai Menarik Budaya Literasi Digital di indonesia
Kumpulan Soal Seni Budaya untuk Siswa SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka, Mudah atau Sulit? Ternyata Inilah Kuncinya!
Seni Mural Sebagai Kehidupan Budaya Lokal di Berbagai Sudut Kota Yogyakarta, Kepoin Yuk
Teater Pelajar Ramaikan Gebyar Drama 2024, Pentas Kolaborasi Budaya hingga Kisah Pilu Keluarga