Pada dasarnya, Zero Waste mempunyai prinsip yang bisa dipraktikkan oleh ASN dalam komitmen menjaga lingkungan. Sering kali prinsip tersebut disingkat dengan 5R di antaranya:
Menolak (menolak). ASN dalam hal ini bisa menanamkannya dengan cara menghidari barang yang sekali pakai. Oleh karena itu, ASN bisa membawa tumbler untuk wadah air minum saat di kantor.
Mengurangi (mengurangi). Upaya mengurangi produksi sampah, ASN dapat mengurangi penggunaan kertas untuk laporan kerja, yang mana bisa diganti melalui sistem digital.
Digunakan kembali (menggunakan kembali). Demi melatih budaya ramah lingkungan, tentu tidak terlalu memberatkan apabila ASN membawa bekal makanan sendiri dari rumah.
Daur ulang (mendaur ulang). Pengolahan sampah dengan cara daur ulang bisa dilakukan secara mandiri oleh ASN, baik di rumah maupun lingkungan kerja. Adapun cara yang lebih efektif, bisa dimulai dengan menyediakan sementara sampah secara terpisah untuk sampah organik dan anorganik.
Membusuk ( mengompos). Pada tahap terakhir, ASN bisa menanamkannya dengan mengubah cara sampah menjadi kompos, khususnya pada sampah organik. Kompos tersebut nantinya digunakan untuk memupuk tanaman, baik yang berada di rumah maupun lingkungan kerja.
Langkah konkret yang dilakukan ASN dengan menjalani gaya hidup Zero Waste, bisa dijadikan contoh sebagai bentuk dari keseriusan menjaga lingkungan. Gaya hidup ini bukan sekedar rutinitas aktivitas atau tren belaka, tetapi afirmasi dari pengamalan ekoteologi. Dengan demikian, sampah yang tidak berhenti diproduksi bisa mulai berkurang dan berdampak pada budaya kerja yang ramah lingkungan.
Artikel Terkait
Memahami Akad dalam Muamalah: Fondasi Transaksi Hukum Islam
Memahami Rukun Akad dalam Muamalah: Pilar Sahnya Transaksi di Hukum Islam
Macam-macam Sighat Akad dalam Muamalah, Berikut Penjelasannya